Pariwisata di Asia Tenggara Bisa Terancam Akibat Konflik Rusia dan Ukraina

- 5 Maret 2022, 07:02 WIB
Tokoh industri perjalanan menyebut jika konflik antara Rusia dan Ukraina bisa mengancam pariwisata di Asia Tenggara.*
Tokoh industri perjalanan menyebut jika konflik antara Rusia dan Ukraina bisa mengancam pariwisata di Asia Tenggara.* /Pexels/Alexandr Podvalny

Hal tersebut didukung adanya pelonggaran pembatasan-pembatasan dan data positif dari tahun 2021.

Adanya konflik antara Rusia dan Ukraina serta pembatasan wilayah udara, telah mengurangi proyeksi peningkatan pariwisata.

Dimana warga Rusia menjadi kelompok wisatawan terbesar dan paling boros dalam banyak tujuan selama pandemi Covid-19.

Posisi tersebut menggeser China yang tidak bisa melakukan perjalanan karena kontrol perbatasan yang ketat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Wajah Wanita, Burung atau Pria Dengan Busur?Jawabannya Ungkap Sisi Lain Kepribadian Kamu

Dampaknya sudah dirasakan di tujuan populer seperti pulau resor Thailand di Phuket.

Menurut Otoritas Pariwisata Thailand orang Rusia menyumbang 51.000 dari 278.000 orang asing yang mengunjungi Phuket antara November dan Februari.

Gary Bowerman, seorang analis perjalanan yang berbasis di Kuala Lumpur, mengatakan pengunjung Rusia telah menjadi pasar prioritas termasuk Thailand, Vietnam, dan Bali Indonesia sejak penurunan turis China.

“Jadi pasti perang akan mempengaruhi pembukaan kembali negara-negara itu,” kata Gary Bowerman dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Link Nonton Twenty Five Twenty One Episode 7 Sub Indo: Na Hee Do Kalah?

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah