Studi Baru Tunjukkan Monyet Positif Covid-19 Kembangkan Kekebalan, Ilmuwan: Kabar Baik untuk Vaksin

- 21 Mei 2020, 16:50 WIB
ILUSTRASI monyet
ILUSTRASI monyet //pexels/Andre Mouton

PIKIRAN RAKYAT - Dua penelitian pada monyet yang diterbitkan pada hari Rabu, 20 Mei 2020 menunjukkan bukti ilmiah terkait virus corona.

Dikatakan bahwa monyet yang sembuh dari virus corona mengembangkan kekebalan dari infeksi Covid-19.

Para peneliti mengatakan ini bisa menjadi hal positif bahwa vaksin yang sedang dikembangkan dapat berhasil.

Baca Juga: Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri Geledah Rumah Mewah Terduga Teroris di Kota Tasikmalaya

Meskipun para ilmuwan berasumsi bahwa antibodi yang dihasilkan sebagai respon terhadap virus corona bersifat protektif, ada sedikit bukti ilmiah yang kuat untuk mendukungnya.

Dalam salah satu studi baru, para peneliti menginfeksi sembilan monyet dengan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 itu.

Setelah mereka pulih, tim memaparkan bahwa monyet itu tak terpapar lagi virus corona.

"Temuan ini menunjukkan bahwa mereka mengembangkan kekebalan alami yang melindungi terhadap paparan ulang," kata Dr. Dan Barouch, seorang peneliti di Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Pusat Medis Deaconness Beth Israel di Harvard, Boston, yang studinya diterbitkan dalam jurnal Science.

Baca Juga: Ogah Diisolasi ke Wisma Atlet, Pasien Positif Covid-19 yang Nekat Mudik ke Tasikmalaya Dievakuasi

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, bahwa hal itu merupakan kabar baik.

Beberapa tim peneliti telah merilis jurnal, banyak dari mereka tidak ditinjau oleh ilmuwan lain, menunjukkan bahwa vaksin melawan virus akan efektif pada hewan.

Dalam studi kedua, Barouch dan rekannya menguji 25 monyet dengan enam vaksin prototipe untuk melihat apakah antibodi yang diproduksi sebagai respons adalah pelindung.

Semua hewan kontrol menunjukkan tingkat virus yang tinggi di hidung dan paru-paru mereka.

Baca Juga: Update Virus Corona di Kota Tasikmalaya 21 Mei 2020: Pasien Positif Covid-19 Mencapai 46 Orang

Tetapi pada hewan yang divaksinasi, peneliti melihat tingkat perlindungan yang substansial.

Delapan dari hewan yang divaksinasi sepenuhnya terlindungi dari virus corona yang disebut mematikan tu.

Studi-studi ini, memang tidak membuktikan bahwa manusia mengembangkan kekebalan atau berapa lama itu bisa bertahan pada manusia, tetapi mereka yakin penemuan ini akan berhasil untuk vaksin pada manusia.

"Data ini akan dilihat sebagai kemajuan ilmiah," kata Barouch.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x