Kasus Covid-19 Mengalami Penurunan Dramatis, Slovenia Deklarasikan Berakhirnya Masa Pandemi

- 16 Mei 2020, 13:00 WIB
Bendera Slovenia.*
Bendera Slovenia.* /ANADOLU/

PIKIRAN RAKYAT - Slovenia merupakan negara Eropa pertama yang mendeklarasikan diakhirinya wabah virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

Hal itu diumumkan langsung oleh pemerintahannya pada hari Jumat, 15 Mei 2020, setelah terjadi penurunan dramatis dalam kasus-kasus baru.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Forbes, 35 kasus Covid-19 telah dikonfirmasi di negara itu selama dua minggu terakhir, termasuk satu pada hari Jumat.

Baca Juga: Pria Positif Covid-19 yang Mengamuk saat Dijemput Bagian dari Klaster Lembang

Tingkat reproduksi, yang dikenal sebagai 'R', sekarang berada di bawah 1. Artinya, orang yang terinfeksi rata-rata akan menularkan virus ke kurang dari satu orang.

Slovenia telah memiliki sebanya 1.465 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi sejak kasus pertama dilaporkan pada 4 Maret 2020.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, sebanyak 103 orang telah meninggal dunia. Karantina tujuh hari wajib bagi warga UE yang bepergian ke Slovenia telah dicabut.

Baca Juga: Gara-gara Pasien Positif Covid-19 Bandel, Warga Satu RT di Tasikmalaya Harus Jalani Tes Massal

Namun beberapa langkah lainnya, seperti menjaga jarak sosial tetap harus dilakukan sampai setidaknya akhir Mei.

Hal ini termasuk pada memakai masker di ruang tertutup publik, sementara pengujian dan pelacakan kontak akan berlanjut.

Langkah-langkah pembatasan telah menjadi sumber ketegangan. Jumat lalu, ribuan warga bersepeda melalui Ljubljana, ibu kota Slovenia, untuk memprotes penguncian pemerintah pusat.

Baca Juga: Puluhan Senjata yang Disita Densus 88 dari Tempat Futsal Tasikmalaya Ternyata Bekas Pakai

Demonstran menuduh Perdana Menteri Janez Jansa menggunakan langkah itu untuk menyerang wartawan, memicu retorika anti-imigran dan meningkatkan kekuatan polisi.

Namun, pemerintah Slovenia menyangkal klaim tersebut.

"Dalam dua bulan terakhir, hampir tepatnya dua bulan sebenarnya, Slovenia mampu mengekang epidemi, meskipun secara umum kurangnya dukungan.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Tasikmalaya yang Mengamuk saat Dijemput Diketahui Langgar Isolasi Mandiri

"Hari ini, Slovenia memiliki gambaran epidemiologi terbaik di Eropa, yang berarti akhir dari epidemi umum dapat segera dinyatakan," ujar Jansa kepada parlemen pada Kamis, 14 Mei 2020.

Tetapi perhatian sekarang beralih ke fase transisi di mana 'bahaya wabah individu' dan gelombang kedua yang potensial menjulang di negara berpenduduk 2 juta orang.

"Dalam fase ini, masa depan atau pengelolaan risiko pada akhirnya tidak lagi berada di tangan Pemerintah ... melainkan di tangan masing-masing individu," ujar Jansa.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x