Banyak Habiskan Waktu di Rumah Selama Pandemi, Tingkat Bunuh Diri di Jepang Menurun

- 16 Mei 2020, 04:35 WIB
ILUSTRASI bunuh diri.*
ILUSTRASI bunuh diri.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Jepang telah mencatat sebanyak 16.120 kasus akibat virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19, memaksa pemerintah melakukan lockdown.

Meskipun lockdown tampak merepotkan untuk sebagian orang, hal itu justru ada hikmahnya, terutama untuk negara Jepang.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz, tingkat bunuh diri di Jepang turun sebanyak 20 persen pada bulan April 2020. Angka tersebut merupakan penurunan terbesar selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Sasar Lokasi TPA Sampah Nangkaleah, Polres Tasikmalaya Sebar Paket Sembako

Dilaporkan The Guardian, situasi ini mungkin disebabkan oleh orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, dibanding pergi bekerja dan sekolah.

Pada 2019, terdapat sebanyak 1.814 orang melakukan bunuh diri di Jepang. Tahun ini jumlahnya berkurang menjadi 359 orang.

Perintah untuk tetap tinggal di rumah menyebabkan organisasi pencegahan bunuh diri bekerja lebih sedikit dan sekitar 40 persen dari mereka tutup.

Baca Juga: Harga Cabai Terjun Bebas Capai Rekor Terburuk dalam Dunia Pertanian, Ambyar dan Menyesakkan Hati

Yukio Saito, seorang mantan kepala layanan konseling telepon Federasi Jepang Inochi-no-Denwa mengatakan, bunuh diri dari beberapa tahun terakhir meningkat pada kalangan anak-anak sekolah, di antaranya karena bullying dan masalah lain.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Guardian World of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x