WHO Kutuk Gagasan Herd Community untuk Covid-19, Ryan: Konsep yang Berbahaya

- 14 Mei 2020, 03:00 WIB
BENDERA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).*
BENDERA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).* /ANTARA/

Sir David King, mantan kepala penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris menyarankan pada akhir April,  para menteri masih bisa secara diam-diam berusaha menciptakan kekebalan kawanan, setelah 'melunakkan' tes mereka untuk mulai melonggarkan pembatasan.

"Mungkin kita akan pergi untuk kekebalan kawanan? Dengan kata lain, mungkin kebijakannya adalah membiarkan virus menyebar sehingga kita memiliki sebagian besar populasi kita yang memiliki antibodi dan, pada saat itu, kita semua akan tahan terhadap virus dan kuncian dapat dihapus?" ujar Dr Ryan.

Baca Juga: 33 Ribu Penerima BPNT Gigit Jari Dapati Rekening Kosong Tanpa Saldo, Bupati Undang Pihak Bank

Dr Ryan mengatakan, dia berharap bahwa Jerman dan Korea Selatan akan dapat menekan kelompok virus baru dan memuji tes mereka serta melacak program pengawasan, yang katanya adalah kunci untuk menghindari gelombang kedua yang besar.

"Sekarang kita melihat beberapa harapan karena banyak negara keluar dari apa yang disebut kuncian ini.

“Negara-negara anggota yang bertanggung jawab akan melihat semua populasi mereka-mereka menghargai setiap anggota masyarakat dan mereka berusaha melakukan segala yang mungkin untuk melindungi kesehatan sementara pada saat yang sama, jelas, melindungi masyarakat dan melindungi ekonomi dan hal-hal lain,” kata Dr Ryan.

Baca Juga: Pria Disebut Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19, Simak Penjelasannya

Ia menambahkan dan telah mengatakannya berulangkali bahwa Covid-19 adalah penyakit serius, ini adalah musuh publik nomor satu.

Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis dari tanggapan Covid-19 WHO mengatakan, data awal dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat populasi yang sangat rendah sebenarnya telah terinfeksi penyakit ini.l

Dalam hal ini nampak pula ada pola yang konsisten, bahwa sebagian kecil orang memiliki antibodi ini.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah