Sebelumnya, terkait obat pemutih di Australia yang telah dipasarkan sejak Desember 2019 lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga sempat terkelabui. Sehingga ia mengklaim disinfektan bisa menjadi obat corona.
Baca Juga: Ditemukan Korban Positif, Indogrosir Sleman Menjadi Klaster Penyebaran Covid-19 Berskala Luas
Diketahui belakangan, pegawai gereja menyurati Doland Trump terkait obat pemutih yang di klaim obati corona, isi surat tersebut menyatakan bahwa pemutih atau disinfektan dapat melakukan detoksifikasi luar biasa hingga membunuh 99 persen patogen.
Kelompok ini juga sebelumnya mengklaim pemutih dapat digunakan untuk mengobati penyakit termasuk kanker, HIV atau AIDS, asma, autisme dan Ebola.
Sementara itu, Otoritas kesehatan di AS dan Australia sebelumnya memperingatkan bahwa MMS menimbulkan "risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi oleh manusia " dan tidak disetujui.
Baca Juga: Seorang Wanita Sempat Ucapkan Kalimat Terakhir, Sebelum Akhirnya Diterkam Buaya Ganas
Produk ini telah dikaitkan dengan rawat inap di beberapa negara bagian Australia. Dr Tony Bartone, presiden Asosiasi Medis Australia, menyerukan agar produk tersebut dilarang pada tahun 2014 sebelum kunjungan ke Melbourne.***