Aksi Protes Kekurangan APD, Dokter Jerman Ramai-ramai Unggah Pose Tanpa Busana

- 29 April 2020, 16:00 WIB
ILUSTRASI dokter
ILUSTRASI dokter //pexels.com/Jonathan Borba

PIKIRAN RAKYAT - Alat pelindung diri (APD) atau seragam Hazmat merupakan pakaian wajib yang harus dikenakan tenaga medis setiap hari, terlebih bagi mereka yang tengah berjuang merawat pasien positit virus corona.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Guardian, sekelompok dokter Jerman berpose telanjang dalam upaya menarik perhatian pemerintah atas fenomena kelangkaan APD.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Penggunaan Stiker WhatsApp Dikenai Biaya untuk Creator? Simak Faktanya

Menamai Naked Qualm atau Blanke Bedenken, anggota kelompok dokter itu tampil tanpa busana sebagai bentuk unjuk rasa akibat akibat permintaan mereka dalam beberapa bulan ini, tidak diindahkan.

Ruben Bernau, seorang dokter yang tergabung dalam kelompok itu mengatakan, ia dan tim tenaga medis lain mengalami kelangkaan APD yang cukup membahayakan, tanpa perlindungan mereka bisa mati.

"Ketelanjangan adalah simbol betapa rapuhnya kita tanpa perlindungan," ujarnya.

Baca Juga: Tangkis Corona, Pemerintah akan Beri Insentif bagi 2,44 Juta Petani Miskin

Christian Rechtenwald, yang juga memiliki praktik dokter umum mengatakan, kelompok itu telah terinspirasi oleh tindakan seorang dokter Prancis, Alain Colombié.

Alain Colombie, difoto dengan pose telanjang dalam rangka menggambarkan dirinya dan dokter lain yang kini ia anggap sebagai "umpan meriam" dalam perang melawan pandemi.

"Tentu saja kami ingin terus merawat pasien yang masih perlu menerima pemeriksaan jarak dekat. Untuk itu dia membutuhkan APD yang tepat," ujar Alain.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 29 April 2020: Ungkapkan Perasaanmu, Pisces!

Sebelumnya, dokter Jerman telah berulang kali meminta lebih banyak APD kepada pemerintah sejak virus corona merebak pada akhir Januari.

Sedangkan, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia produk APD mengaku telah meningkatkan produktivitasnya saat pandemi corona mulai melanda Jerman.

Namun, tetap saja tidak mampu memenuhi permintaan. Praktis medis, klinik dan panti jompo bahkan sering meminta masker, sarung tangan, seragam hampir setiap hari, namun mereka masih mengatakan bahwa kebutuhannya hampir tidak terpenuhi.

Baca Juga: Sempat Ajukan PSBB Sendiri dan Ditolak, Malang dan 2 Kota Sepakat Ajukan PSBB Malang Raya

Bahkan, staf medis melaporkan banyak pencurian sejumlah alat medis, yaitu disinfektan dan masker dari rumah sakit.

Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, diduga otak dari semua kericuhan ini adalah geng kriminal terorganisir.

Sebuah studi baru-baru ini oleh asosiasi asuransi kesehatan Jerman menemukan bahwa dokter kekurangan lebih dari 100 miliyar masker sekali pakai.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Italia Minta Dibacakan Quran untuk Melawan Covid-19? Simak Faktanya

Kemudian, hampir 50 miliyar masker saringan, lebih dari 60 miliyar celemek sekali pakai, dan jumlah sarung tangan sekali pakai yang serupa, untuk digunakan para medis dalam rangka melawan corona.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah