PIKIRAN RAKYAT - Pertama kali bagi umat Muslim dunia, menyambut bulan suci Ramadhan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Sebuah tantangan besar bagi mereka menjaga semangat ibadah Ramadhan. Terutama bagi negara dengan mayoritas muslim, seperti Mesir.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Setiap Keluarga di DKI Jakarta Diberi Bantuan Rp 1,2 Juta Saat PSBB?
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Associated Press, setiap tahun selama bulan Ramahdan, Masjid Cahaya Muhammad menyiapkan meja panjang di jalan untuk diisi makanan gratis, yang nantinya akan diperuntukan bagi warga miskin berbuka puasa setiap harinnya.
Namun, kegiatan itu terlalu berbahaya di era virus corona ini, maka sosial rutin bertajuk 'Tabel Welas Asih' telah dilarang oleh sejumlah negara di dunia.
Bahkan di Mesir, kebijakan penutupan masjid saat Ramadhan guna menekan angka penyebaran Covid-19, telah digaungkan per awal April kemarin.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 22 April 2020: Manonjaya dan Cihideung Waspada Hujan Ringan
Menurut Sheikh Abdel, muazin masjid di distrik Batin mengungkapkan, mereka kini mensiasati bantuan sosial itu dapat tetap terlaksana selama bulan suci Ramadhan, yaitu dengan mendistribusikannya langsung pada mereka yang membutuhkan.
"Kami berharap ini dapat meringankan penderitaan mereka," kata Sheikh Abdel-Rahman, muazin masjid di distrik Bahtim.
Ramadhan dimulai pada April akhir pekan ini, umat Islam di seluruh dunia berusaha untuk mempertahankan ritual berharga bulan paling suci Islam tanpa meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.