Otoritas Kesehatan Wuhan Ungkap 4 Alasan Revisi Jumlah Kasus dan Kematian akibat Covid-19

- 18 April 2020, 10:00 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas kesehatan Wuhan mengungkap sejumlah alasan yang melatarbelakangi adanya revisi untuk total kasus dan jumlah korban meninggal akibat virus corona atau Covid-19 di wilayahnya.

Disebutkan dalam revisi itu bahwa total kasus virus corona di Wuhan hingga 16 April 2020 memilki tambahan 325 kasus, sehingga totalnya kini menjadi 50.333 kasus.

Sedangkan untuk jumlah total korban meninggal bertambah menjadi 1.290 orang, dengan demikian total kematian di kota Wuhan menjadi 3.869 orang.

Baca Juga: Basmi Covid-19, Jerman dan Italia Siap Luncurkan Aplikasi Pelacak Kontak Pengidap Corona

Dilansir PikiranRakyat-Tasimalaya.com dari situs Xinhua News Agency, pada Jumat 17 April 2020 lalu, Wuhan yang baru saja mengumumkan alasan terkait revisi total kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 di wilayahnya. 

Markas Besar Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang digunakan sebagai tempat menyampaikan revisi tersebut, juga memberi tahu empat alasan dilakukannya revisi.

Pertama, jumlah pasien yang melonjak pada tahap awal epidemi membuat sumber daya tenaga medis dan kapasitas masuk institusi medis kewalahan. Beberapa pasien meninggal di rumah tanpa dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Rumor Pemalsuan Angka Mencuat, Tiongkok Malah Revisi Laporan Kematian Naik 50 Persen

Kedua, selama puncak upaya perawatan mereka, rumah sakit beroperasi di luar kapasitas mereka dan staf medis disibukkan dengan menyelamatkan dan merawat pasien, sehingga berdampak pada pelaporan yang terlambat, terlewat dan keliru.

Selanjutnya, yang ketiga yaitu karena peningkatan cepat rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien Covid-19, termasuk yang dikelola oleh kementerian, Provinsi Hubei, kota Wuhan.

Distriknya yang berafiliasi dengan perusahaan, rumah sakit swasta, rumah sakit darurat, dan beberapa lembaga medis tidak ditautkan ke jaringan informasi epidemi. Akibat, pihak terkait gagal melaporkan data secara tepat waktu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 18 April 2020: Cipatujah dan Kawalu Waspada Hujan Sedang

Keempat, sekaligus penutup alasan dilakukannya revisi, yaitu dikarenakan informasi terdaftar dari beberapa pasien yang meninggal tidak lengkap, dan ada pengulangan dan kesalahan dalam pelaporan.

Sementara itu, pejabat markas besar mengatakan kepada media bahwa sebuah kelompok untuk data besar terkait epidemiologis dan investigasi didirikan pada akhir Maret 2020.

Kelompok itu menggunakan informasi dari sistem online dan mengumpulkan informasi lengkap dari semua lokasi terkait epidemi untuk memastikan bahwa fakta tentang setiap kasus akurat dan setiap angka objektif dan benar.

Baca Juga: Mengandung Nutrsi dan Vitamin, Ketahui Manfaat Biji Bunga Matahari Lainnya

"Apa yang ada di balik data epidemi adalah kehidupan dan kesehatan masyarakat umum, serta kredibilitas pemerintah," ujar pejabat itu, seraya menambahkan bahwa revisi angka-angka yang tepat waktu, antara lain menunjukkan penghormatan terhadap setiap kehidupan.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Xinhua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah