Pejabat Militer Ukraina ‘Bantah’ Ada Persiapan Perang dengan Rusia

- 7 Februari 2022, 14:43 WIB
Pejabat militer Ukraina telah menyangkal soal tuduhan adanya persiapan ofensif mereka untuk perang dengan Rusia.
Pejabat militer Ukraina telah menyangkal soal tuduhan adanya persiapan ofensif mereka untuk perang dengan Rusia. //Pixabay/jorono

 

PR TASIKMALAYA – Kiev menyangkal perang dengan Rusia akan terjadi karena eskalasi politik kepentingan di tingkat nasional Ukraina meningkat.

Di samping Amerika Serikat (AS) yang terus meningkatkan kesiapsiagaan tentaranya, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina menegaskan bahwa negaranya tidak ada rencana untuk melakukan invasi ke Krimea atau wilayah Donbass di Ukraina timur yang dikuasai kaum separatis pendukung Rusia.

Hal itu dinyatakan oleh Jenderal Ander Valery Zaluzhny yang menyangkal Ukraina sedang menyusun langkah ofensif untuk melawan Rusia.

“Tidak ada perintah, percakapan tentang operasi militer (Ukraina) untuk memasuki wilayah yang diduduki (Rusia) di Donetsk dan Lugansk, atau Krimea saat ini,” katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dicakar Ibu-ibu hingga Berdarah, Bu Atalia Tertawa Mendengar Penjelasan sang Suami

Istana Negara Kremlin di Rusia dan kelompok representatif yang menamakan diri mereka Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur sudah memperingatkan Kiev.

Ukraina sudah diperingatkan oleh ‘dua’ tetangganya itu mengenai eskalasi latihan perang yang meningkat.

Hari Kamis lalu, pasukan Ukraina melakukan latihan militer dengan sistem peluncur roket Hurricane yang diduga diarahkan ke arah Krimea.

Selain itu, mereka juga merilis video rudal yang siap diluncurkan dengan mengarah ke wilayah konflik mereka dengan Rusia, Krimea.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Ungkap Ancaman dari Gelombang 3 Covid-19 di Tanah Air

“Angkatan Bersenjata Ukraina tidak merencanakan apapun, tidak ada serangan ke Donbass,” ucap Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman WSWS pada Senin, 7 Februari 2022.

Namun, pernyataan Alexey maupun Valery seperti bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.

Sejak awal 2021, rencana ‘pemulihan’ Krimea menjadi bagian daripada strategi militer Ukraina.

Persiapan tersebut sudah tentu berarti harus siap menghadapi militer Rusia secara face to face yang secara de facto menguasai wilayah Krimea saat ini.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Bulan yang Paling Menarik dan Ungkap Pikiran Tersembunyi, Salah Satunya Berprestasi

Pemerintah pusat di Kiev sudah secara langsung mengobarkan perang saudara di Ukraina sejak tahun 2014.

Di satu sisi, sebagian rakyat Ukraina menginginkan tidak terpecahnya negara tersebut, namun, di sisi lain ada ‘negara baru’ yang bernama Ukraina Timur sokongan Rusia.

Selama beberapa minggu terakhir, NATO, AS, dan Inggris yang mulai tampil ‘memimpin’ persiapan konflik dengan Rusia mengirimkan rudal Javelin ke militer Ukraina.

Krisis menuju kemungkinan perang dengan Rusia yang terus meningkat ini menyebabkan perpecahan di para politisi Ukraina itu sendiri.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kucing, Zebra, atau Burung Hantu? Ungkap Karakter Diri Lewat Tatapan Mata

“Kami adalah sekutu terpenting Ukraina saat ini, dan dia ‘menusuk’ mata kami dan menciptakan kondisi ‘siang hari’ antara Washington dan Kiev. Itu merupakan sebuah sabotase, lebih dari apapun,” ucap salah satu pejabat senior AS.

Hal ini merespon sikap Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky yang seakan bersikap ambigu dalam konflik dengan Rusia ini.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: wsws.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah