Ia menyatakan masalah lainnya yakni adalah banyaknya rumor yang mencoba untuk menyalahkan organisasi tertentu, atau kelompok etnis, atau bahkan individu, sehingga menimbulkan stigma serta ketatuktan yang tinggi.
"Saya bekerja di Liberia selama wabah Ebola, dan kepercayaan hancur, kepercayaan pada institusi, kepercayaan datu sama lain, ketika Anda memiliki informasi yang salah, ujar Samarasinha dikutip dari situs The Guardian.
Ia mengatakan bahwa komunitas di Negara-negara Pasifik rentan untuk menerapkan informsi yang belum tentu kebenarannya.
Hinga kini banyak populasi di Pasifik yang terjangkit virus corona dengan pnyakit yang mendasarinya, khususnya diabetes.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Obat Covid-19 Hanya Berbahan Lemon dan Teh Hangat, Simak Faktanya
Sehingga virus ini benar-benar serius dan membuat orang mengalami kematian.
Samarasinha mengatakan pada PBB telah bekerja sama selama beberapa bulan untuk meningkatkan kesiapsiagaan negara-negara Pasifik untuk COVID-19.
Mereka juga menyiapkan rencana tanggapan jika wabah muncul dengan sangat cepat.***