Berada di Urutan Atas Covid-19 Terbanyak di dunia, Negara di Eropa kini Hadapi Resesi

- 7 April 2020, 11:48 WIB
ILUSTRASI pertumbuhan ekonomi.* /DOK. PR
ILUSTRASI pertumbuhan ekonomi.* /DOK. PR /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

"Jika ini berubah menjadi pandemi penuh, maka seluruh wilayah cenderung jatuh ke dalam resensi," ujar Kepala Ekonomi Eropa di Oxford Economics Angel Talavera.

Jerman juga berisiko mengingat bahwa ekonominya telah berbatasan dengan resesi selama beberapa waktu.

Seorang penasihat ilmiah di pusat penelitian ekonomi CEPII terkemuka di Perancis Michen Fouquen mengatakan bahwa pertumbuhan global ini akan berkurang setengah poin.

Adanya resensi global ini juga diakibatkan salah satunya karena Tiongkok. Di mana Tiongkok dikatakan sebagai pemeran utama dalam ekonomi dunia.

Baca Juga: Pemkot dan DPRD Sepakat Siapkan Anggaran Rp 56 Miliar untuk Penanganan Covid-19

"Pentingnya ekonomi Tiongkok dalam ekonomi global sangat berubah sejak epidemi terakhr yang kita alami pada tahun 2003 yaitu epidemi SARS. Ekonomi Tiongkok pada saat itu 4 %dari ekononmi global, sekarang hampir 18 % dari ekonomi global ," ujar Komisaris Ekonomi Paolo Gentiloni.

Dikutip dari situs Euronews, jika Tiongkok memiliki dampak ekonomi akibat Covid-19, maka hak itu akan berdampak pula untuk ekonomi global, tak terkecuali Eropa.

Ekonomi ini mencakup produksi generik untuk apotek, elektronik, smartphone, otomotif dan lain-lain. Kini negara lain tak bisa menemukan akternatif terhadap Tiongkok untuk sementara.

Baca Juga: Pemkot dan DPRD Sepakat Siapkan Anggaran Rp 56 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Banyak ekonom yang mengatakan bahwa perlambatan ekonomi akan terjadi, setidaknya pada awal tahun ini.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x