Kini Tak Lagi 'Social Distancing', WHO Ubah Istilah tersebut Jadi Physical Distancing

- 23 Maret 2020, 15:40 WIB
DIRJEN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
DIRJEN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.* //reuters

PIKIRAN RAKYAT - Menghadapi maraknya pandemi virus corona atau Covid-19, pemerintah di seluruh negara mulai memberlakukan upaya-upaya pencegahan. Mulai dari lockdown (kunci wilayah), pembatasan penerbangan hingga aturan social distancing.

Social distancing atau disebut pula dengan pembatasan sosial berarti menjaga jarak antar manusia dengan menghindari pertemuan besar atau kerumunan.

Idealnya, seseorang yang menerapkan social distancing menjaga jarak dengan orang lain dengan radius enam kaki atau dua meter.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Daniel Kim Sebut Obat Malaria Penting dalam Kesembuhannya

Sebagai negara dengan kasus terbanyak di Eropa, Italia pun tak luput menerapkan aturan social distancing.

Social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menganjurkan frasa social distancing (menjaga jarak sosial) diganti menjadi frasa physical distancing (menjaga jarak fisik).

Baca Juga: Abi Cancer, Aktor Laga Pemeran Wiro Sableng Kini Telah Tutup Usia

"WHO mengubah frasa 'jarak sosial' untuk merekomendasikan 'jarak fisik,' mendorong orang untuk tetap terhubung melalui media sosial."

Menurut WHO, gagasan pengubahan itu adalah untuk menjernihkan pemahaman bahwa perintah untuk tetap di rumah selama wabah virus corona jenis baru Covid-19 saat ini bukan tentang memutuskan kontak dengan teman dan keluarga, tetapi menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar.

Untuk itu, WHO menjelaskan bahwa langkah menjaga jarak fisik dan mengarantina diri bila sakit memang baik untuk menahan penyebaran Covid-19, namun bukan berarti membuat orang-orang menjadi terisolasi secara sosial.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Kerusuhan Hebat di Inggris Usai Pemerintah Berlakukan Lockdown, Tinjau Kebenarannya

Masyarakat tetap perlu melakukan interaksi sosial, terutama dengan memanfaatkan teknologi informasi dan menggunakan media sosial.

"Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat, sehingga kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada di dalam ruangan atau tempat yang sama," ungkap Ketua Tim Teknis Tanggap Covid-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x