Malaysia Berlakukan Lockdown, Muhyiddin Yassin: Perintah tersebut Bukan Rangka untuk Berwisata

- 19 Maret 2020, 08:32 WIB
TAN Sri Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai PM Malaysia baru dan dilantik Minggu, 1 Maret 2020 waktu setempat.*
TAN Sri Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai PM Malaysia baru dan dilantik Minggu, 1 Maret 2020 waktu setempat.* /The Star Malaysia/

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin memutuskan untuk melakukan lockdown di seluruh negara bagian mulai 18 Maret hingga 31 Maret 2020.

Penguncian ini merupakan salah satu dari sejumlah langkah pencegahan virus corona Covid-19 yang menyebar di negara tersebut.

"Perintah kawalan pergerakan ini dibuat di bawah Undang-Undang Pencegahan dan Pengawalan Penyakit Berjangkit 1988 dan Undang-Undang Polisi 1967," ujar Muhyiddin seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Kamis 19 Maret 2020: Cigalontang dan Indihiang akan Diterpa Hujan Lokal hingga Ringan Sepanjang Siang

Muhyiddin menyerukan kepada warganya agar menaati keputusan lockdown, yang disebut dalam bahasa setempat sebagai Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Control Order).

Masyarakat diminta untuk berdiam diri di rumah selama kurang lebih 2 minggu.

"Hari ini terdapat 117 kasus baru yang menjadikan jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 sebanyak 790. Ini bukanlah perkembangan yang menggembirakan. Langkah-langkah tegas perlu terus diambil untuk membendung wabah ini agar tidak terus merebak," ujar Muhyiddin pada pidato khusus Covid-19 di Kantor Perdana Menteri, Rabu 18 Maret 2020.

Karena alasan tersebut, perintah melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan yang mulai berlaku pada hari ini.

Baca Juga: Malaysia Telah Berlakukan Lockdown Karena Covid-19, Pemerintah Indonesia Tutup Perbatasan Darat Serawak-Kalimantan Barat

"Saya ingin menjelaskan tujuan pemerintah melaksanakan perintah ini. Kenapa sekolah, universitas dan sebagian kantor, tempat perniagaan dan pabrik ditutup.

Tujuannya ialah supaya saudara-saudari tidak perlu bergerak ke sana sini. Saudara-saudari tidak perlu bersesak-sesak dalam LRT, MRT atau bus untuk ke tempat kerja," katanya.

Muhyiddin melanjutkan, anak sekolah atau mahasiswa pun tidak perlu berdesakan di kantin atau tempat makan pada waktu istirahat di siang hari.

Baca Juga: Pastikan Stok Bulog Aman di Tengah Merebaknya Covid-19, Ridwan Kamil Ajak Warga Jawa Barat Belanja Sewajarnya

"Anak-anak tidak perlu pergi ke sekolah, tidak perlu mengikuti aktivitas olah raga dan lain-lain yang bisa membuat mereka terjangkit virus Covid-19.

Selama tempo dua minggu ini, saudara-saudari dan anak-anak hanya perlu berada di rumah. Just stay at home. Luangkan waktu bersama anak, istri dan anggota keluarga," katanya menambahkan.

Diketahui Muhyiddin, beberapa warganya malah pergi pulang kampung. Ia melihat jalan tol penuh dengan kendaraan menuju ke arah utara, selatan dan timur. Demikian pula dengan stasiun bus yang dipenuhi orang-orang yang ingin pulang ke kampung.

Baca Juga: Rampas Hak Pejalan Kaki, Puluhan Motor Bederet Terpakir di Trotoar Kawasan Pasar Singaparna

"Saya ingin mengimbau kepada saudara-saudari tolonglah. 'Stay put where you are'," katanya.

Dikatakan Muhyiddin, warga tidak perlu keluar ke mana-mana karena dengan cara ini bisa terhindar dari terjangkit Covid-19.

"Tujuannya bukan untuk membolehkan saudara-saudari balik ke kampung, memenuhi undangan kenduri, membeli barang-barang di pasaraya, bersantai-santai di taman atau berwisata. Bukan. Tujuannya ialah supaya saudara-saudari duduk di rumah. 'Stay at home and protect yourself and your family'," katanya menegaskan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x