“Satu-satunya hal yang harus kami katakana kepada mereka adalah kembali ke barak anda,” kata seorang anggota komite perlawanan lokal di Khartoum.
Setelah kudeta dilakukan, militer mengatakan bahwa mereka menginginkan dan berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada tahun 2023.
Namun, pengambilalihan yang dilakukan justru memperdalam ketidakpercayaan terhadap militer.
Baca Juga: Khawatir Dijebak Doddy Sudrajat, Haji Faisal: Kita Pelajari Dulu
Sementara itu, gerakan-gerakan protes yang dipimpin oleh komite-komite perlawanan selalu menentang terhadap peran tentara dalam politik.
Tindakan keras terhadap demonstrasi melawan kudeta hingga kini telah menewaskan sedikitnya 60 orang pengunjuk rasa.
Seorang peneliti di Chatha House Ahmed Soliman berkata bahwa mereka (Sudan) perlu mengatur ulang transisi karena kesepakatan sebelumnya tidak mungkin berhasil untuk dilakukan sekarang.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Andin Curigai Irvan Tutupi Sesuatu, Dibongkar Rendy?
“Perlu ada pengaturan yang berbeda, cara politik yang berbeda kedepannya untuk memulai membangun kembali beberapa ukuran kepercayaan,” katanya.
PPB telah menawarkan untuk memfasilitasi dialog, meskipun para diplomat mengatakan masih belum jelas bagaimana pembicaraan semacam itu dapat terbentuk.