Berbicara dari Kabul, Mahbooba Saraj, ketua Jaringan Wanita Afghanistan, mengatakan langkah itu membuat perempuan sulit untuk berkeliling karena btidak memiliki mahram untuk menemani mereka.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Kalender 2022 dari Desain Populer, Cocok Diunggah ke Media Sosial
“Ini adalah cara lain untuk menempatkan pembatasan pada wanita tanpa alasan yang jelas,” ujarnya.
Para pemimpin Taliban telah berusaha untuk memproyeksikan citra yang lebih moderat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mengatakan perempuan dan anak perempuan akan dapat bersekolah dan bekerja sesuai dengan hukum Islam.
Sekolah untuk anak perempuan di bawah Taliban tidak menentu, dan di banyak provinsi, mereka tidak diizinkan bersekolah setelah kelas enam, tetapi di lebih dari 10 provinsi, sekolah dibuka.***