PBB: Pemerintahan Taliban Sarat Pembunuhan dan Penyangkalan Hak-Hak Perempuan

- 14 Desember 2021, 21:24 WIB
Perwakilan PBB jelaskan bagaimana kondisi pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Perwakilan PBB jelaskan bagaimana kondisi pemerintahan Taliban di Afghanistan. /REUTERS/Zohra Bensemra

PR TASIKMALAYA - PBB pada Selasa, melaporkan bahwa lebih dari 100 mantan pasukan keamanan nasional Afghanistan dan lainnya tewas sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus.

Menurut PBB, sebagian besar dilakukan oleh kelompok Islam garis keras yang merekrut tentara anak laki-laki dan mengabaikan hak-hak perempuan.

Nada al-Nashif, Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa di samping itu, setidaknya ada 50 tersangka anggota ISIS-Khorasan - musuh ideologis Taliban - tewas dengan cara digantung dan dipenggal.

Dalam pidatonya di Dewan Hak Asasi Manusia, dia menggambarkan pemerintahan Taliban ditandai dengan pembunuhan di luar proses hukum di seluruh negeri.

Baca Juga: Simu Liu Buka Suara Soal Rencana Sekuel Film Shang-Chi di Marvel: Sangat Menyenangkan

Selain itu, pemerintahan Taliban juga ditandai pembatasan hak-hak dasar perempuan dan anak perempuan.

Para keluarga juga menghadapi "kemiskinan dan kelaparan parah" musim dingin ini di tengah laporan terkait anak yang dipekerjakan, pernikahan dini dan bahkan penjualan anak, kata al-Nashif.

Setidaknya 72 dari lebih dari 100 dugaan pembunuhan telah dikaitkan dengan Taliban.

"Dalam beberapa kasus, mayat-mayat itu ditampilkan di depan umum. Ini telah memperburuk ketakutan di antara kategori populasi yang cukup besar ini."

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x