Jalin Kerja Sama dengan UEA dan Armenia, Jokowi: Ibu Kota Baru Harus Menjadi Smart Metropolis

- 15 Januari 2020, 10:58 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci pada forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Senin, 13 Januari 2020.*
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci pada forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Senin, 13 Januari 2020.* /BNPB/

Ia mengundang dunia untuk berinvestasi di Ibu Kota Baru untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik dan kearifan terbaik.

Jokowi juga berharap Ibu Kota Negara menjadi Kota dengan teknologi mutakhir dan disaat bersamaan menjadi wadah bagi inovasi, kreativitas, dan ramah lingkungan serta menjadi tempat yang memberikan kebahagiaan bagi penduduknya.

"Energi terbarukan dan teknologi yang bersih akan menghasilkan kehidupan berkelanjutan bagi pembangunan sosial dan ekonomi," ujar Jokowi.

Ia juga menegaskan bahwa Ibu Kota baru harus menjadi Kota Smart Metropolis.

Baca Juga: Curah Hujan Indonesia Masih Tinggi, Riau Dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan

Pasalnya Indonesia saja memiliki 1,4 juta pegawai negeri sipil pusat dan apabila digabung dengan keluarganya, maka akan ada sekitar 6,7 juta orang yang akan pindah ke Ibu Kota Baru.

Jokowi mengatakan populasinya akan 3 kali lipat populasi Paris, 10 kali lipat populasi Washington DC, bahkan menyamai populasi New York dan London.

Jokowi menyebutkan bahwa dengan banyaknya populasi tersebut dapat diwujudkan sebagai sebuah pemerataan penduduk di Jakarta.

Baca Juga: 6 Pilihan Jenis Keju Rendah Kalori untuk Para Cheese Addict

Namun populasi terlalu banyak dan akhirnya ibu kota harus dipindahkan agar penduduk di Indonesia bisa merata.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x