Baca Juga: Profil Elkan Baggott, Pemain Indonesia Kelahiran Thailand yang Berkarier di Inggris
Pfizer juga merilis data awal dari studi kedua yang menunjukkan bahwa pengobatan mampu mengurangi rawat inap sekitar 70 persen dalam uji coba yang lebih kecil.
Pfizer menyebut hasil tersebut menunjukkan tren positif, tetapi tidak signifikan secara statistik.
Mereka mengikuti hasil dan berencana untuk merilis data dari 20 persen terakhir peserta dalam uji coba 1.100 pasien.
Uji coba tidak menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi gejala Covid-19 pada populasi itu.
Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 5 Kesalahan Menurunkan Berat Badan yang Sering Dilakukan
Dolsten mengatakan dia mengharapkan otorisasi untuk digunakan pada individu berisiko tinggi.
"Kami sedang dalam dialog regulasi yang sangat maju dengan Eropa dan Inggris, dan kami memiliki dialog dengan sebagian besar badan pengatur utama secara global," kata Dolsten.
Pfizer mengirimkan data ke FDA bulan lalu, meminta otorisasi penggunaan darurat (EUA) obat tersebut.
"Ini adalah hasil yang sangat menarik," kata Dr Paul Sax, seorang profesor di Harvard Medical School.