Antibodi Vaksin Pfizer Dinilai 40 Kali Kurang Efektif Lawan Varian Omicron, Begini Penjelasannya

- 8 Desember 2021, 17:16 WIB
Ilustrasi Omicron. Antibodi dari vaksin Pfizer dinilai 40 kali kurang efektif dalam melawan infeksi Covid-19 varian Omicron, begini selengkapnya.
Ilustrasi Omicron. Antibodi dari vaksin Pfizer dinilai 40 kali kurang efektif dalam melawan infeksi Covid-19 varian Omicron, begini selengkapnya. /Pixabay/Gerd Altmann

PR TASIKMALAYA - Berdasarkan hasil penelitian, antibodi dari vaksin Pfizer dinilai 40 kali kurang efektif melawan infeksi Covid-19 varian Omicron.

Pasien yang telah menerima suntikan ganda vaksin Pfizer dinyatakan telah pulih dari infeksi Covid-19.

Selain itu, pasien yang telah disuntik vaksin Pfizer kemungkinan akan terlindungi dari infeksi Covid-19.

Hal itu pertama kali tercatat di Afrika Selatan pada November 2021 kemarin dan ini menunjukkan bahwa booster vaksin bermanfaat untuk melawan infeksi Covid-19.

Baca Juga: Refly Harun Tanya Soal Sikap Jokowi di Depan Polri, Rocky Gerung: Tidak Ada yang Percaya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Mirror pada 7 Desember 2021, vaksin Pfizer cenderung melindungi tubuh dari penyakit parah dan kematian akibat varian Covid-19.

Meski begitu, berdasarkan hasil penelitian terhadap sebanyak 12 pasien, vaksin Pfizer dinilai kurang efektif melawan infeksi Covid-19 varian terbaru.

Menurut Profesor Willem Hanekom dari Institut Penelitian Kesehatan Afrika, implikasi klinis dari data penelitian di laboratorium sangat perlu untuk ditentukan.

“Kemungkinan bahwa perlindungan yang diinduksi vaksin yang lebih rendah terhadap infeksi dan penyakit akan memunculkan hasilnya,” ujar Profesor Willem Hanekom.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember 2021, Pasang Gratis di Media Sosial Anda!

Sebagian besar para ahli vaksin dikabarkan yakin terhadap efektifitas vaksin Pfizer yang dinilai mampu melindungi tubuh dari penyakit parah dan kematian akibat varian Omicron.

“Oleh karena itu, adalah penting bagi setiap orang untuk divaksinasi,” ujar Profesor Willem Hanekom.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidak ada indikasi tentang varian Omicron yang dinilai lebih parah daripada varian Delta.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Bulan dan Temukan Rahasia Karakter Anda!

Karena varian Omicron menyebar lebih cepat, para ahli vaksin dan ilmuwan di seluruh dunia mulai berupaya untuk mempelajari tentang perilaku varian Omicron.

Menurut Profesor Tim Spector, kasus varian Omicron di Inggris telah tersebar lebih banyak dalam waktu sekira 10 hari daripada beberapa negara yang telah masuk dalam daftar merah.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x