Inilah Satu Dekade Kim Jong Un dalam Pemerintahan Korea Utara hingga Ungkap Pembersihan Kekuasaan

- 14 Desember 2021, 17:04 WIB
Kim Jong Un telah melewati satu dekade dalam pemerintahan Korea Utara dengan banyak hal yang dialaminya.
Kim Jong Un telah melewati satu dekade dalam pemerintahan Korea Utara dengan banyak hal yang dialaminya. //KCNA via REUTERS

PR TASIKMALAYA - Pemerintahan Kim Jong Un merupakan generasi ketiga keluarganya yang memerintah di Korea Utara.

Kim Jong Un telah melewati satu dekade dalam pemerintahan Korea Utara, setelah mengambil alih kekuasaan ayahanda saat mengalami serangan jantung.

Awalnya, Kim Jong Un diragukan karena dianggap tidak berpengalaman, dan secara cepat menunjuk kesediaannya memimpin Korea Utara.

Kesediaan Kim Jong Un dalam satu dekade itu tampaknya untuk konsolidasi pemerintahannya dengan meminta pamannya untuk dieksekusi atau dibersihkan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Memilih Satu Nomor Ini Bisa Menjawab Satu Pertanyaan Anda!

Sementara itu, uji coba nuklir dan misilnya dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan banyak orang takut terjadinya Perang Korea yang kedua.

"Kim beralih persneling lagi dan mengadakan pertemuan puncak perlucutan senjata nuklir dengan Presiden AS saat itu Donald Trump," tulis AP News yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, pada Selasa, 14 Desember 2021.

Namun, diplomasi mereka runtuh karena peselisihan terkait sanksi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Kini, pandemi Covid-19 menyebabkan perselisihan anksi semakin dalam dan Kim Jong Un telah menutup perbatasan negaranya.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Politikus PDIP Sebut Buzzer Pekerjaan Baru: Itu Pengakuan Jujur

Selain itu, Kim Jong Un berusaha untuk memperbaiki ekonomi negara Korea Utara yang tengah mengalami kesulitan.

Berikut ini momen-momen penting dalam pemerintahan Kim Jong Un pada satu dekade terakhir.

PEWARIS KEKUASAAN

Pada 8 Januari 1984, Kim Jong Un lahir sebagai anak ketiga dan bungsu dari putra Kim Jong Il.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Flores, BMKG: Akhir dan Awal Tahun Banyak Terjadi Gempa Berpotensi Tsunami

Kemudian, pada September 2010, Media pemerintah mengatakan Kim Jong Un telah diangkat menjadi jenderal bintang empat saat pertama kali menyebut namanya di depan publik.

Selanjutnya, pada Oktober 2010, Kim Jong Un membuat debut publiknya di parade militer, berdiri di samping ayahnya yang tampak kurus.

Pada momen itu, dirinya tersenyum, bertepuk tangan, dan melambai saat tentara, tank, dan misil bergerak melewatinya.

Sementara itu, pada 17 Desember 2011, Kim Jong Il meninggal pada usia 69, tetapi berita kematiannya tidak dipublikasikan selama dua hari.

Baca Juga: Tiongkok Konfirmasi Kasus Pertama Varian Omicron pada Pasien Tanpa Gejala yang Tiba dari Luar Negeri

Kemudian, pada 19 Desember 2011, Kematian Kim Jong Il diumumkan dalam siaran khusus siang hari di televisi pemerintah.

Nama Kim Jong Un muncul pertama kali dalam daftar Komite Pemakaman Nasional, dan dia disebut sebagai “penerus besar” oleh media pemerintah.

Lebih lanjut, pada 30 Desember 2011, Kim Jong Un diangkat sebagai panglima tertinggi militer Korea Utara yang berkekuatan 1,2 juta orang.

Pada bulan-bulan berikutnya, ia mengambil posisi kepemimpinan di organisasi penting lainnya seperti Partai Buruh yang berkuasa dan Komisi Pertahanan Nasional.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Kanada Minta Maaf atas Kegagalan Mengatasi Kekerasan Seksual di Angkatan Bersenjata

PEMBERSIHAN KEKUASAAN

Pada Juli 2012, Panglima militer Korea Utara Ri Yong Ho diberhentikan dari semua jabatan tingkat tinggi dalam apa yang dianggap sebagai pembersihan besar pertama Kim Jong Un.

Kemudian, pada Desember 2013, paman sekaligus mantan mentor Kim Jong Un, yaitu Jang Song Thaek, dieksekusi karena tuduhan pengkhianatan, korupsi, dan tuduhan lainnya.

Saat itu, apa yang tetap keputusannya menjadi langkah paling terkenal dalam pemerintahan Kim Jong Un.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Kepribadian Anda Mandiri? Pilih Salah Satu Langit untuk Ungkap Jawabannya

Lebih lanjut, pada Mei 2015, Badan penyelidik Korea Selatan mengatakan Kim Jong Un memerintahkan menteri angkatan bersenjatanya, Hyon Yong Chol, dieksekusi dengan senjata anti-pesawat.

Saat itu, sebulan sebelumnya karena mengeluh tentang dia dan tidur selama pertemuan yang dipimpin Kim Jong Un.

Selanjutnya, pada Februari 2017, Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un, terbunuh di bandara Malaysia setelah agen saraf VX dioleskan di wajahnya.

Sementara itu, dua wanita Asia ditangkap, tetapi dinas mata-mata Korea Selatan menuduh Korea Utara berada di balik serangan itu. Namun, pemeritah Korea Utara membantah terlibat dalam kasus itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah