Network
PR TASIKMALAYA – Kini Indonesia harus waspada adanya Covid-19 varian Omicron karena Malaysia dikabarkan telah kedatangan hal tersebut.
Omicron menjadi hal yang dikhawatirkan oleh banyak negara, tak terkecuali Indonesia dan Malaysia.
Kini Malaysia yang telah mengonfirmasi kedatangan Omicron, Indonesia harus berbenah.
Mengingat sebelumnya juga Indonesia mengalami lonjakan dan adanya Omicron harus kembali waspada.
Baca Juga: 75 Kasus Covid-19 Omicron Ditemukan di Inggris
Malaysia merupakan salah satu negara yang telah mengonfirmasi adanya Omicron di negaranya seperti dimuat Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Corona Varian Omicron Pertama Ditemukan di Negeri Jiran, Indonesia Belum Tutup Pintu Kedatangan dari Malaysia”.
Masuknya Omicron ke Malaysia diungkap oleh menteri kesehatan negara berjuluk Negeri Jiran itu, Khairy Jamaluddin pada Jumat, 3 Desember 2021.
Kasus Omicron yang terjadi di negara tersebut ditemukan usai mengambil sampel dari pelajar yang kembali dari Afrika Selatan pada 19 November 2021.
Baca Juga: Istri Jerinx SID, Nora Alexandra: Aku Kapan Bahagia Batin?
Pada saat pelajar tersebut kembali ke Malaysia, WHO belum memberikan pernyataan jika Omicron merupakan varian Covid-19 yang harus diwaspadai.
"Menyusul pengumuman ini, Malaysia telah memperketat kawasan perbatasan," kata Khairy Jamaluddin.
Dai laporan yang dihimpun, pelajar tersebut berjenis kelamin perempuan dan tiba di Malaysia via Singapura.
Baca Juga: Tanggapi Rencana Doddy Sudrajat Pindahkan Makam Vanessa Angel, Istri Gilang Dirga: Kok Gitu Amat?
Setibanya di Malaysia, ia menjalani karantina selama 10 hari setelah positif terinfeksi tanpa gejala karena telah mendapatkan vaksin Covid-19.
Meskipun Malaysia telah megumunkan ditemukannya Omicron pertama di negara tersebut, tetapi Indonesia belum menutup pintu kedatangan internasional bagi negeri tetangga.
Pintu kedatangan internasional Indonesia ditutup untuk warga negara asing dari 11 negara yaitu Afrika Selatan, Botswana, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, Lesotho, dan Hong Kong.*** (Christina Kasih Nugharaeni/Pikiran Rakyat)
