PBB Sebut Setengah Populasi Myanmar akan Alami Kemiskinan: Pertanda Buruk bagi Pemulihan dari Krisis

- 2 Desember 2021, 12:17 WIB
Ilustrasi bendera Myanmar. PBB menyebut bahwa ke depannya, setengah populasi Myanmar berada di bawah garis kemiskinan karena dampak ganda.
Ilustrasi bendera Myanmar. PBB menyebut bahwa ke depannya, setengah populasi Myanmar berada di bawah garis kemiskinan karena dampak ganda. /Pixabay/jorono

Seorang juru bicara junta militer tidak menanggapi permintaan komentar.

Dalam skenario terburuk, PBB memperkirakan jumlah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan dapat berlipat ganda menjadi 46,3 persen dari 24,8 persen.

Sementara kemiskinan perkotaan diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2022 menjadi 37,2 persen, dibandingkan 11,3 persen pada tahun 2019.

Baca Juga: Spotify Denda Pangeran Harry dan Meghan Markle Rp 345,6 Triliun, Tak Penuhi Kesepakatan

Setengah dari responden survei di daerah perkotaan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tabungan tersisa.

Sekitar sepertiganya melaporkan telah menjual sepeda motor, yang seringkali menjadi alat transportasi utama keluarga.

Ada pula tren peningkatan yang jelas dari rumah tangga yang makan lebih sedikit dan meningkatnya angka putus sekolah.

Baca Juga: 3 Genre Film Ini Cocok untuk Memacu Adrenalin Kamu, Salah Satunya Thriller

Kota-kota besar seperti Yangon dan Mandalay, yang dulunya merupakan rumah bagi kelas menengah yang sedang tumbuh, telah mengalami gangguan terhadap usaha dan sektor kecil.

Gangguan itu mulai dari konstruksi dan perhotelan hingga ritel dan tekstil, menyebabkan hilangnya pekerjaan dan pengurangan upah.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah