Taliban Keluarkan Aturan Baru, Larang Perempuan Masuk Dunia Entertainment

- 24 November 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi - Sejak mengambil alih Afghanistan, beberapa aturan baru dikeluarkan oleh Taliban termasuk untuk perempuan.
Ilustrasi - Sejak mengambil alih Afghanistan, beberapa aturan baru dikeluarkan oleh Taliban termasuk untuk perempuan. /Pixabay/Engin_Akyurt

PR TASIKMALAYA - Sejak pengambilalihan Afghanistan, Taliban kembali mengeluarkan aturan baru untuk perempuan yang berada di bawah kekuasaan Taliban.

Aturan untuk perempuan yang dirilis Taliban di antaranya dilarang untuk bermain di sinetron serta bidang entertainment lainnya.

Selain itu, Taliban mewajibkan perempuan untuk memakai 'hijab islami'.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, pihak Taliban melalui Kementerian Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Afghanistan membuat 9 aturan yang berkaitan dengan media.

Baca Juga: Tiongkok Buka Suara Soal Sorotan Dunia pada Kondisi Peng Shuai: Bukan Masalah Diplomatik

Dalam aturan yang dirilis Taliban, media dilarang menampilkan apa pun yang bertentangan dengan nilai-nilai islam atau Afghanistan.

Beberapa aturan yang melibatkan perempuan oleh Taliban berpotensi menjadi kekhawatiran baru bagi komunitas internasional.

"Drama (televisi) atau program-program yang menayangkan akting perempuan, tidak boleh disiarkan," cuit isi aturan tersebut.

Para perempuan yang menjadi pembawa acara dalam televisi diwajibkan untuk menggunakan 'hijab islami' dalam aturan yang dibuat Taliban.

Baca Juga: Irfan Hakim Ungkap Kemiripan Wajah dengan Teman Lama: Gue Merasa...

Walaupun sebagian besar perempuan di Afghanistan telah memakai jilbab, peraturan dari Taliban soal 'hijab islami' kerap membuat para aktivis HAM perempuan bingung.

Mereka menganggap istilah tersebut tidak jelas dan diartikan sebagai paham yang kuno.

Kebijakan Taliban tersebut mendapat reakssi dari pengawas HAM internasional Human Rights Watch (HRW), dan mengatakan bahwa kebebasan media di Afghanistan sangat menurun.

"Hilangnya ruang untuk perbedaan pendapat dan pembatasan yang semakin ketat bagi kaum perempuan di bidang media dan seni itu menghancurkan," kata Patricia Goss, pejabat dai HRW dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Chelsea vs Man United, Ujian Carrick Selanjutnya usai Gemilang di Liga Champions

Dalam sebuah pernyataan, Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan dan membuat yakin pihak internasional bahwa janji mereka akan ditepati.

Namun, banyak pegiat HAM meragukan janji yang telah dibuat Taliban untuk melindungi hak-hak perempuan tersebut.

Dalam kekuasaan Taliban, perempuan tidak diizinkan untuk keluar rumah kecuali untuk sekolah dan harus didampingi oleh saudara laki-laki.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah