Hasil sementara uji klinis tahap II dan III menunjukan Paxlovid mengurangi hingga 89 persen risiko pasien Covid-19 bergejala dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.
Selanjutnya, sebanyak 0,8 persen hingga satu persen penerima Paxlovid dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Sergio Aguero Bisa 'Dipaksa' Pensiun dari Sepakbola usai Insiden Sesak Dada
Selain itu, laporan hasil sementara uji klinis tahap II dan III menunjukan hingga hari ke 28, tidak ada pasien yang meninggal dunia setelah mengkonsumsi Paxlovid.
Hasil sementara uji klinis tahap II dan III yang baik menjadi dasar untuk Paxlovid akan segera diajukan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat.
Paxlovid bekerja pada pasien dengan memblokir aktivitas protease Sars-CoV-2-3Cl atau enzim yang menyebabkan virus corona bereplika.
Baca Juga: Sang Manajer Akui Berlinang Air Mata Layaknya Ibu pada Anak, Ria Ricis: Asik
Selain itu, Paxlovid juga bekerja dalam menghambat replika virus didalam tubuh.
Paxlovid didaftarkan untuk diminum pasien Covid-19 setiap 12 jam selama lima hari sejak pasien awal menunjukan gejala.
Meskipun Paxlovid menunjukan hasil sementara uji klinis tahap II dan II yang baik, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) belum memberikan persetujuan edar obat tersebut.