Joe Biden Kecewa Dua Negara Besar Ini Tak Hadir di Pertemuan COP26

- 1 November 2021, 13:02 WIB
Presiden AS Joe Biden kecewa pada Rusia dan Tiongkok yang dikabarkan tak terlibat dalam pertemuan COP26.
Presiden AS Joe Biden kecewa pada Rusia dan Tiongkok yang dikabarkan tak terlibat dalam pertemuan COP26. /REUTERS/Kevin Lamarque

PR TASIKMALAYA - Presiden AS Joe Biden sangat kecewa kepada Tiongkok dan Rusia karena tak akan hadir di acara COP26 yang diinisiasi PBB untuk membahas perubahan iklim dunia.

Joe Biden sangat menyayangkan dengan tidak hadirnya pihak Rusia maupun Tiongkok di  COP26 yang membahas perubahan iklim dunia.

Rusia dan Tiongkok adalah negara besar yang diharapkan mempunyai solusi untuk perubahan iklim dunia.

Baca Juga: Kunjungi Vatikan, Presiden AS Joe Biden Jumpai Paus Fransiskus

Dalam pidatonya saat pertemuan G20 di Roma, Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat sudah habiskan anggaran triliunan dolar untuk menangani perubahan iklim.

"Saya percaya kami membuat kemajuan nyata, sebagian karena komitmen yang dibawa Amerika Serikat," kata Joe Biden seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Independent Senin, 1 November 2021.

"Saya bangga mengumumkan kemenangan penting lainnya, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah sepakat untuk merundingkan perjanjian perdagangan pertama di dunia berdasarkan berapa banyak karbon dalam suatu produk," katanya.

Baca Juga: Joe Biden Bersumpah Siap Dukung Negara-Negara Asean Untuk Hadapi Ancaman Tiongkok

Seorang wartawan menyinggung soal aktivis iklim yang menyebut komitmen pada COP26 mengecewakan karena jauh di bawah dengan apa yang dikatakan para ahli untuk mencegah naiknya suhu dunia sebesar 1,5 derajat Celcius.

Biden menolak menyalahkan Rusia dan Tiongkok karena tidak terlibat dalam pertemuan COP26 yang akan diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia.

"Rusia dan Tiongkok pada dasarnya tidak muncul dalam komitmen apa pun untuk menangani perubahan iklim," ujar Biden.

Baca Juga: Joe Biden Terbitkan Aturan Baru Bagi Pelancong yang Berkunjung ke Amerika Serikat

"Inilah alasan mengapa orang harus kecewa dengan itu. Saya sendiri merasa kecewa.” ujarnya.

Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi pernyataan Presiden AS tersebut.

Selama pidatonya, Presiden AS juga memuji komitmen G20 terhadap pajak minimum global untuk memerangi penghindaran pajak perusahaan, dan memuji upaya untuk membujuk Pemerintah Iran kembali ke negosiasi reguler mengenai program nuklirnya.

Baca Juga: Biden Berencana Bertemu Paus Fransiskus di Tengah Tekanan Anti-Aborsi

Tiongkok mencanangkan program netral karbon pada tahun 2060 yang menurut para pengamat terlalu sedikit terlambat dari negara yang bertanggung jawab atas lebih dari seperempat dari semua emisi karbon.

Kebijakan Biden menetapkan tujuan untuk membuat jaringan energi AS ditenagai secara eksklusif oleh listrik bebas polusi 100 persen karbon pada tahun 2035, tetapi belum jelas bagaimana atau apakah AS akan memenuhi target itu.

Para ahli mengatakan bahwa janji untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 diperlukan untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim yang diperkirakan akan menyebabkan cuaca yang lebih parah dan fenomena terkait iklim termasuk kebakaran hutan, kekeringan, dan banjir.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x