PR TASIKMALAYA – Junta militer Myanmar buka suara soal pihaknya yang tidak diundang untuk pertemuan puncak antar negara ASEAN.
Menurut junta militer Myanmar, yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, pihaknya sangat kecewa dengan keputusan ASEAN untuk mengecualikan sang pemimpin, Min Aung Hlaing, dari pertemuan puncak tersebut.
ASEAN sebelumnya sempat mengundang pemimpin junta militer Myanmar, namun kini dikecualikan di tengah kekhawatiran atas komitmen pemerintah militernya dan untuk memecahkan kebuntuan politik.
"Myanmar sangat kecewa dan sangat keberatan atas hasil pertemuan darurat para menteri luar negeri, karena diskusi dan keputusan tentang masalah perwakilan Myanmar dilakukan tanpa konsensus dan bertentangan dengan tujuan ASEAN," kata Kementerian Luar Negeri Myanmar.
Para menteri luar negeri dari ASEAN sepakat pada pertemuan darurat Jumat, 15 Oktober 2021 malam bahwa alih-alih pemimpin junta, perwakilan non-politik dari Myanmar yang akan diundang.
Pertemuan itu merupakan KTT yang akan berlangsung pada 26 Oktober hingga 28 Oktober mendatang, menurut ketua ASEAN saat ini, Brunei, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: 6 Tanda Selingkuh yang Tidak Disadari, Salah Satunya Menyembunyikan Hubungan!
Sebelumnya, juru bicara junta brigadir jenderal Zaw Min Tun mengatakan bahwa campur tangan dari negara-negara non-ASEAN juga menjadi faktor tidak diundangnya mereka dalam KTT ASEAN.