PR TASIKMALAYA- Perdana Menteri Yoshihide Suga, mengatakan Jepang akan mencabut keadaan darurat Covid-19 di semua wilayah pada Kamis, 30 September 2021.
Kebijakan untuk mencabut keadaan darurat di Jepang itu, diungkapkan Yoshihide Suga atas pertimbangan jumlah kasus Covid-19 baru yang turun dan tekanan pada sistem medis mereda.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman CNA, rencana pencabutan keadaan darurat Covid-19 oleh Yoshihide Suga itu membawa Jepang secara keseluruhan keluar dari keadaan darurat untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan.
"Kasus baru harian turun dari lebih dari 25.000 pada pertengahan Agustus menjadi 1.128 kemarin ... jumlah pasien dengan kondisi serius mengalami tren turun setelah memuncak pada awal September," kata Yoshihide Suga dalam pertemuan gugus tugas Covid-19.
"Berkat kemajuan dalam vaksinasi dan pemberian obat antibodi penetralisir, kami memasuki fase di mana layanan medis dapat ditawarkan secara stabil bahkan jika tingkat infeksi tertentu terjadi," sambungnya.
Ia pun menambahkan bahwa tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit seluruh wilayah telah mengalami penurunan.
Baca Juga: Maria Vania Mengaku Sangat Ingin Menjenguk Tukul Arwana: ini Engga Main-main ...
"Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit di semua wilayah telah turun di bawah 50 persen. Jumlah orang yang sakit parah mencapai puncaknya pada awal September dan terus menurun," ujarnya.