Donald Trump Malu! Catatan Tim Suksesnya Jadi Bukti Pemilu Amerika Serikat 2020 Bukan Penipuan!

- 23 September 2021, 05:25 WIB
Donald Trump lagi-lagi harus menanggung malu usai catatan tim suksesnya bocor ke publik dan jadi bukti bahwa hasil pemilu bukan penipuan.
Donald Trump lagi-lagi harus menanggung malu usai catatan tim suksesnya bocor ke publik dan jadi bukti bahwa hasil pemilu bukan penipuan. /REUTERS/Yuri Gripas

PR TASIKMALAYA – Sepertinya akhir-akhir ini dewa keberuntungan tak lagi berpihak di sisi Donald Trump.

Sudah disebut kurang uang oleh keponakannya sendiri, Donald Trump makin harus menanggung malu usai catatan tim suksesnya untuk menghadapi pemilu Amerika Serikat (AS) 2020 baru-baru ini terbongkar ke publik.

Di dalam catatan tertanggal 14 November 2020 tersebut jelas-jelas tertulis bahwa tim sukses Donald Trump sebenarnya sudah tahu sama sekali tidak ada yang salah dengan pemilu AS 2020.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kuis Bangun Rumah Impian, Temukan Hasilnya tentang Diri Kamu

Dan Joe Biden memang benar adalah pemenang yang sah dari pemilu tahun lalu tersebut.

Meski tim suksesnya sendiri sudah mengakui kemenangan Joe Biden, Donald Trump bersikeras tidak mau menerima kekalahannya.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman HuffPost, begitu dinyatakan kalah oleh tim suksesnya sendiri, Donald Trump langsung membuat teori konspirasi.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya Rabu 22 September 2021: 6.692 Orang Positif

Dalam teori yang dibuat presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut tertulis bahwa perusahaan mesin voting bernama Dominion Voting Services bekerja sama dengan firma software perhitungan hasil pemilu bernama Smartmatic.

Selain dua perusahaan besar, ahli finansial bernama George Soros dan negara Venezuela pun dituduh sengaja berkonspirasi untuk merebut kemenangan pemilu dari tangan Donald Trump.

Akan tetapi menurut laporan kantor berita The New York Times yang baru saja menghadapi tuntutan pencemaran nama baik dari Donald Trump, seluruh teori konspirasi tak berdasar tersebut terbukti salah.

Baca Juga: Aty Kodong Kembali Berulah, Diduga Sindir Lesti Kejora yang Tengah Hamil dari Pernikahan Siri

Dan yang membuktikan kesalahannya bukan pihak lain melainkan tim sukses Donald Trump sendiri melalui catatan yang mereka buat.

Tidak dijelaskan apakah Donald Trump mengetahui keberadaan catatan itu.

Jelasnya, sama seperti bosnya, tim sukses Donald Trump memutuskan untuk membiarkan sejumlah pengacara seperti Sidney Powell dan Rudy Giuliani untuk menyebarkan berita palsu seputar pemilu AS 2020 adalah penipuan.

Baca Juga: Rogoh Kocek hingga Rp2 Milyar, Ini Perabotan yang Dibeli Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk Rumah Baru

Lebih parahnya lagi, mereka membiarkan Donald Trump mengajukan gugatan atas hasil pemilu AS 2020.

Di dalam gugatannya, sejumlah teori konspirasi tentang pemilu AS 2020 yang sudah jelas-jelas salah kembali dimasukkan sebagai bahan debat.

Intinya, kala itu tim sukses Donald Trump menuduh sejumlah pihak telah sengaja bersatu supaya presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut tak lagi dipilih warga.

Baca Juga: Benarkah Anak Kedua Kylie Jenner Berjenis Kelamin Laki-laki? Postingan Ini Bisa Menjelaskannya!

Teori konspirasi yang sengaja dibuat Donald Trump gegara tak bisa menerima kekalahannya dari Joe Biden serta berita palsu yang disebarkan pengacara Sidney Powell disebut sebagai penyebab utama terjadinya serangan di Gedung Capitol pada tanggal 6 Januari 2021.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Huffpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah