Saksi Mata Sebut Taliban Perketat Wilayah Panjshir, Eksekusi Delapan Warga Sipil

- 11 September 2021, 11:25 WIB
Dikabarkan bahwa Taliban yang telah menguasai Panjshir telah memperketat wilayahnya tersebut dan melakukan eksesusi warga sipil.
Dikabarkan bahwa Taliban yang telah menguasai Panjshir telah memperketat wilayahnya tersebut dan melakukan eksesusi warga sipil. /REUTERS/Stringer/Reuters

PR TASIKMALAYA - Saksi mata mengatakan, Taliban memperketat kendali atas wilayah Panjshir pada Sabtu, 11 September 2021.

Para saksi menyebut bahwa Taliban menolak makanan penduduk Panjshir dan melakukan eksekusi warga sipil.

Mereka menyebut setidaknya ada delapan warga sipil Panjshir yang diberi sanksi eksekusi oleh Taliban.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Sabtu, 11 September 2021: Leo Sediakan Ruang Pribadi, Virgo Perrhatikan Pasangan

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Arabiya, saksi menyampaikan, para korban yang dibunuh, bukan pendukung perlawanan atau Taliban.

Seperti dikabarkan, kelompok tersebut mengumumkan Panjshir berada di bawah kendali mereka pada pekan lalu.

Diinformasikan bahwa Panjshir merupakan benteng terakhir gerakan perlawanan anti-Taliban Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF).

Baca Juga: Larissa Chou Seolah Masih Trauma, Tegaskan Tak Mau Punya Suami Baru Seperti Ini

Namun, pemimpin perlawanan Ahmad Massoud bersikeras pertarungan berlanjut dan menyerukan pemberontakan nasional.

Seruan Ahmad Massoud disambut dengan protes di seluruh negeri untuk mendukung gerakannya.

Akan tetapi, Taliban melarang adanya protes dan PBB menyebut mereka melakukan kekerasan dalam upaya membubarkan protes.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Sabtu, 11 September 2021: ANTV, Trans 7, dan tvOne

Juru bicara hak asasi PBB, Ravina Shamdasani, mengatakan Taliban menanggapi dengan peluru tajam, pentungan, dan cambuk.

Selain itu, dia mengatakan tindakan Taliban tersebut menjadi penyebab tewasnya empat pengunjuk rasa.

Sejak menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban melancarkan serangan pesona untuk merehabilitasi citra garis keras mereka dari era 1996-2001.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Sabtu, 11 September 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI, Ada NCT Life In Gapyeong!

Namun, para aktivis dan jurnalis mengatakan kenyataan di lapangan sangat berbeda.

Aktivis perempuan dan mantan pemimpin politik perempuan mengatakan mereka berharap diperlakukan sebagai warga negara “kelas dua”.

Ketika Taliban mengumumkan kabinet mereka awal pekan ini, semuanya laki-laki dan Kementerian Urusan Perempuan dibubarkan.

Baca Juga: Leicester vs Manchester City: Prediksi Susunan Pemain, Jadwal, dan Link Live Streaming

Kelompok tersebut juga telah melakukan pembalasan terhadap jurnalis, dengan Reporters Without Borders mengatakan jurnalis perempuan sedang dalam proses "menghilang" dari Kabul.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah