Hasil analisis oleh ilmuwan, bahwa lapisan es menggambarkan sebuah garis waktu seberapa kuno virus dan mikroba yang terdapat di dalamnya.
Teknis yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk menjaga virus purba itu agar tidak terkontaminasi ialah menggunakan alat pengikis yang telah dibilas etanol 95 persen.
Baca Juga: Uya Kuya Sebut Ngeri Liat Anang Hermansyah Mundur dari Parlemen, Suami Ashanty: Bukan Mundur Tapi …
Selain itu, ilmuwan juga menggunakan air steril saat melakukan pengeboran agar mendapatkan sampel murni dari virus.
Matthew Sullivan, Profesor Mikrobiologi di OSU mengatakan bahwa virus memiliki tanda gen yang memudahkan mereka menginfeksi sel di lingkungan dingin.
Sullivan menambahkan, metode yang dilakukan para ilmuwan untuk mendekontaminasi inti mikroba dapat menjadi pembuka jalan ilmuwan lain untuk meneliti virus di lingkungan ekstrem seperti di Gurun Atacama bahkan planet Mars.
Penemuan menakjubkan ini membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi sejarah evolusi virus.
Namun dibalik itu semua, ilmuwan mewaspadai tentang potensi penyebaran virus jika lapisan gletser es mencair.
Sebagaimana diketahui, lapisan gletser es secara global mengalami pencairan akibat perubahan iklim.