“Dia tahu bahwa aspek budaya ini bisa membebani sistem. Jadi dengan membasmi mereka, Kim mencoba mencegah masalah lebih lanjut di masa depan,” tambahnya.
Sebuah survei terhadap 116 pembelot Korea Utara pada tahun 2020 oleh Seoul National University menemukan bahwa hampir 48 persen telah sering menonton TV dan film Korea Selatan serta mendengarkan musiknya, sebelum mereka melarikan diri.
Hanya 8,6 persen mengatakan mereka tidak pernah mengkonsumsi budaya pop Korea Selatan sebelum mereka membelot.
Baca Juga: Personality Archetype Dapat Mempengaruhi Karakter Dasar Seseorang, yang Mana Tipe Kamu?
Meskipun orang Korea Utara dan Selatan berbicara dalam bahasa yang sama, pemisahan selama beberapa dekade telah menghasilkan perbedaan dialek yang signifikan.
Di antara ungkapan yang secara resmi dilarang adalah ‘oppa’, yang dalam bahasa Korea standar berarti ‘kakak laki-laki’.
Tetapi di Selatan, kata ini juga sering digunakan untuk merujuk pada pasangan atau pacar. Penggunaan itu juga telah populer di kalangan wanita Korea Utara, menurut agen mata-mata Korea Selatan.***