Di antaranya adalah tanda-tanda kekerasan, larangan, dan ajakan orasi damai yang bisa menyebabkan kegaduhan di antara warga.
“Jika kami menemukan masih ada bahaya yang mengancam keamanan publik, kami akan memperpanjang masa blokir kemudian mengevaluasi kembali sampai resiko yang muncul dinilai berkurang,” jelas Nick Clegg.
Nick Clegg kemudian menambahkan bahwa apabila blokir dari akun Facebook Donald Trump sudah diangkat dan ternyata mantan presiden Amerika itu berulah lagi, maka sanksi yang lebih berat akan diterapkan.
Baca Juga: Akun Donald Trump Ditangguhkan Selama Dua Tahun, Facebook Berikan Penjelasan
Sementara itu, putusan untuk memblokir akun Facebook Donald Trump selama dua tahun ke depan muncul setelah mengadakan diskusi internal selama berminggu-minggu.
Diskusi internal Facebook tersebut awalnya untuk memutuskan apakah akun Donald Trump bisa dipulihkan atau tidak.
Akan tetapi sejak awal Mei, memang sudah gencar dibahas dalam diskusi internal Facebook bahwa akun Donald Trump untuk saat ini belum bisa dipulihkan ke fungsi semula.
Diskusi internal itu turut mengundang komite penasihat akademisi, mantan politikus, juga sosok penting di bidang media.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Tawarkan Bir Gratis untuk Seluruh Warga Amerika Serikat yang Rela Divaksin!
Mereka yakin bahwa akun Facebook Donald Trump tidak bisa dipulihkan terlebih dahulu. Namun keputusan terakhir tetap ada di tangan Facebook.