Kelebihan Vaksin Covid-19, Israel Donasikan Vaksin ke Tiga Negara

- 24 Februari 2021, 15:10 WIB
 Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PEXELS/Nataliya Vaitkevich

PR TASIKMALAYA – Israel mengatakan telah kelebihan vaksin Covid-19nya dan akan donasi kan ke Palestina dan beberapa negara pada Selasa, 23 Februari 2021.

Ketika mengumumkan pemberian vaksin tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan negara mana yang mendapat vaksin dari Israel.

Tetapi, pemerintah Guatemala mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menerima 5.000 dosis dari Israel Pada Kamis, 25 Februari 2021..

Baca Juga: Geram Banyak Pihak Serang Anies Baswedan, Musni Umar: Mereka sudah Buta, Tuli dan Bisu Suarakan Kebenaran

Pemerintah Honduras juga mengatakan pihaknya mengharapkan 5.000 dosis dari Israel. Negara itu belum menerima dosis sama sekali.

Sedangkan Republik Ceko mengatakan telah menerima pengiriman kecil dari Israel.

Guatemala dan Republik Ceko diketahui telah memindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem, serta Guatemala akan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Akui Banjir Semarang Kesalahannya, Ganjar Pranowo: yang Lain Bekerja dengan Baik

Israel telah mengimpor vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc. dan telah memberikan setidaknya satu dosis Pfizer ke hampir 50 persen dari 9 juta populasinya.

Sehingga saat ini Israel menjadi salah satu negara dengan kampanye vaksinasi tercepat di dunia.

Bulan ini, Palestina menerima pengiriman awal dosis Moderna dari Israel, membantu memulai program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel.

Sementara Israel telah memvaksinasi warga Palestina di Yerusalem Timur, mereka mendapat kecaman asing karena tidak memperluas kampanyenya ke wilayah Palestina lainnya.

Menurut juru bicara pemerintah Carlos Madero, vaksin untuk Honduras akan diberikan kepada petugas kesehatan yang berisiko terpapar.

Baca Juga: Terungkap Alasan Jokowi Berjalan Sendiri Saat Hujan, Ferdinand Hutahaean: Ini Luar Biasa!

Pesawat Angkatan Udara Honduras telah berada di Israel untuk mengangkut vaksin yang diberikan Israel.

Honduras pada 2020 mengikuti Amerika Serikat berniat untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem, keuntungan diplomatik bagi Israel.

Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, meskipun itu tidak diakui oleh sebagian besar negara.

Sedangkan Palestina mencari Yerusalem Timur, yang direbut Israel bersama Tepi Barat dan Gaza dalam Perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan.

Baca Juga: Jokowi Disambut Kerumunan Warga Maumere, Azzam Mujahid Pertanyakan Sanksi Pelanggaran Prokes

Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek mengatakan kepada wartawan, Selasa, 23 Februari 2021, Republik Ceko telah menerima beberapa ribu dosis Moderna dari Israel,

Donasi datang setelah presiden dan perdana menteri negara Uni Eropa mengirim surat ke Israel meminta bantuan vaksin.

Beberapa pesaing Netanyahu dalam pemilu 23 Maret 2021 mengkritik donasi tersebut, dengan mengatakan bahwa Netanyahu tidak berkonsultasi dengan publik.

Bahkan Netanyahu tidak berkonsultasi dengan kabinetnya sendiri sebelum memutuskannya.

Mitra koalisi sentris Netanyahu dan sekarang pesaing pemilunya, Benny Gantz mengatakan di Twitter-nya bahwa Netanyahu berpikir sedang menjalankan kerajaan.

Baca Juga: Soal Kapolsek Pestan Narkoba, Hamdan Zoelva:Kartel Narkoba Hanya Bisa Beroperasi di Negara Lemah Hukum

“Dia (Netanyahu) pikir sedang menjalankan kerajaan dan bukan negara. Langkah seperti itu membutuhkan diskusi dan persetujuan,” tulis Benny Gantz dikutip PikiranRayat-Tasikmalaya.com dalam Reuters.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Tentara Israel, Menteri Keuangan Israel Katz, anggota partai sayap kanan Likud Netanyahu, mengatakan dia tidak mengetahui sumbangan tersebut.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x