PR TASIKMALAYA - Hubungan Presiden terpilih Joe Biden dan Donald Trump beberapa waktu lalu semakin memanas.
Dimulai dari kalahnya Donald Trump oleh Joe Biden pada Pilpres AS, di mana Donald Trump menuduh bahwa ada kecurangan dari pihak Joe Biden.
Hubungan buruk itu semakin memuncak, saat pendukung Donald Trump menyerang Capitol Hill saat Kongres AS akan mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Baca Juga: Dibintangi Empat Idol Korea Selatan, Convenience Store Fling akan Segera Tayang!
Joe Biden berbicara dengan tegas tentang pengepungan Capitol 6 Januari 2021 lalu yang menyebabkan lima orang tewas, termasuk seorang petugas polisi.
Kekerasan tersebut mendorong Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikendalikan Demokrat untuk memakzulkan Trump minggu lalu untuk kedua kalinya.
Bahkan pihak DPR AS menuduh Dobald Trump menghasut pendukungnya untuk berbaris di gedung untuk menekan klaim palsu penipuan pemilu.
"Di sini kami berdiri, hanya beberapa hari setelah gerombolan massa berpikir mereka dapat menggunakan kekerasan untuk membungkam keinginan rakyat, menghentikan pekerjaan demokrasi kami, untuk mengusir kami dari tanah suci ini. Itu tidak terjadi; itu tidak akan pernah terjadi. Tidak hari ini, tidak besok, tidak selamanya," ujar Biden.
Baca Juga: Anggap Penting! Mahfud MD Ungkap Janji Listyo Sigit yang Tidak Banyak Orang Tahu