Varian Baru Covid-19 Masuk Jepang, Perdana Menteri Imbau Warga Berada di Rumah saat Libur Tahun Baru

- 26 Desember 2020, 13:40 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. //Pixabay

PR TASIKMALAYA – Menteri Kesehatan Jepang, Norihisa Tamura pada Jumat, 25 Desember 2020, mengungkapkan bahwa Jepang telah mengonfirmasi adanya kasus pertama dari bentuk mutasi Covid-19 pada lima orang yang baru saja datang dari Inggris.

Kelima orang itu dinyatakan positif dengan virus jenis baru yang dinamai VOC 202012/01, yang disebut-sebut dapat menyebar lebih cepat dan telah menjadi biang lonjakan kasus di Inggris.

Menurut sebuah media Jepang, mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru itu kini tengah menjalani karantina. Sementara para petugas kesehatan saat ini sedang berusaha untuk melacak kontak mereka dan perkiraan rute penularan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dinilai Tak Cocok Jadi Menparekraf, Pengamat: Seorang Pengusaha Sukses Bukan Jaminan

Dikutip dari Japan Times oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, dua di antara mereka tiba di bandara Haneda Tokyo dan tiga lainnya di Bandara Internasional Kansai di Osaka.

Di hari yang sama, kasus positif di Jepang juga mencapai rekor 3.748 kasus virus corona baru, dengan jumlah harian di atas 3.000 selama tiga hari berturut-turut, 42 kematian, dan 644 pasien Covid-19 yang sakit parah.

Pada Kamis, 24 Desember 2020, Jepang memberlakukan larangan sementara bagi pendatang baru asal Inggris yang memiliki keperluan wisata, bisnis, atau studi.

Tetapi warga negara asing yang telah tinggal di Jepang atau warga negara Jepang sendiri masih diperbolehkan untuk masuk.

Baca Juga: Terkena Cedera Punggung, SM Entertainment Pastikan Taeyong Absen di Konser Beyond LIVE NCT  

Hadirnya bentuk baru virus corona itu menyebabkan kontrol perjalanan yang lebih ketat di seluruh dunia.

Misalnya di Arab Saudi yang telah menutup perbatasannya untuk sementara waktu. Kemudian El Salvador dan Finlandia telah memblokir wisatawan yang datang dari Inggris atau mereka yang berkebangsaan Inggris.

Namun Prancis baru-baru ini telah setuju untuk meringankan kebijakan larangan terhadap mereka yang datang dari Inggris.

Sementara itu, dilansir dari The Guardian oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jepang berencana untuk memulai program vaksinasi di tahun baru.

Baca Juga: Sudah Kantongi Izin Edar dari Kemenkes, GeNose C19 Karya UGM untuk Deteksi Covid-19 Siap Dipasarkan

Negara berpenduduk 126 juta orang itu telah menyepakati pembelian 290 juta dosis vaksin dari Pfizer, AstraZeneca dan Moderna, yang cukup untuk 145 juta orang.

Namun belum ada satupun yang disetujui oleh regulatornya, sehingga untuk saat ini pihak berwenang Jepang masih berusaha untuk mengatur pengiriman.

Perdana Menteri Yoshihide Suga, mewajibkan masyarakatnya supaya tetap berada di rumah selama libur tahun baru yang diperpanjang, ketika biasanya mereka bepergian untuk menemui teman dan kerabat.

Pada Jumat malam, 25 Desember 2020, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan bahwa kewaspadaan yang lebih besar akan diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut selama periode liburan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x