Libatkan Indonesia Dalam Misi Perdamaian, Afganistan: Kita Memiliki Banyak Kesamaan

- 24 Desember 2020, 19:10 WIB
Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla. //Instagram //@jusufkalla

PR TASIKMALAYA – Pada 22 Desember 2020, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tiba di Afghanistan dengan tujuan untuk membicarakan kerja sama bilateral di berbagai bidang serta membantu menemukan solusi perdamaian untuk negara tersebut.

Jusuf Kalla pun mengunggah video di akun Instagram miliknya sore kemarin, Rabu, 23 Desember 2020, ketika ia baru saja tiba di bandara di Afganistan yang segera menaiki helikopter jemputan untuk menemui pihak pemerintahan Afganistan.

Sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @jusufkalla, ia mengunggah foto yang menunjukan suasana pertemuan resmi yang disertai keterangan. 

Baca Juga: Jadi Negara Muslim Terbesar, Indonesia Ditawari Miliaran Dolar oleh AS Jika Bergabung dengan Israel

“Memenuhi undangan Pemerintah Afganistan untuk mencari Jalan Keluar terkait Konflik dan Kekerasan di Afganistan,” tulisnya. 

Abdullah Abdullah, Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional (HCNR) Afghanistan berharap agar Indonesia bersedia untuk memegang peranan sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan dialog antarulama se-benua Asia, tak terkecuali dari kelompok Taliban.

Abdullah memberitahukan harapannya tersebut kepada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Sapidar Palace Kabul, Afghanistan, pada Rabu malam, 23 Desember 2020, waktu setempat.

"Kami meminta Bapak (JK) untuk mempertemukan para ulama kami dengan Taliban dan ulama Indonesia, untuk berbicara mengenai bagaimana pemahaman Islam itu terhadap kekerasan. Bapak sebagai Ketua DMI tentu memiliki pengaruh dan wibawa terhadap para ulama," ungkap Abdullah melalui pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, 24 Desember 2020.

Baca Juga: Jadi Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas, Ridwan Kamil: yang Baik Teruskan yang Kurang Sempurnakan

Dilansir dari Antara oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Abdullah menyebut bahwa Indonesia dan Afganistan mempunyai banyak kesamaan, seperti budaya dan karakter yang memiliki sejumlah kemiripan dan ulama yang masih memiliki tempat di antara umat islam.

"Indonesia dan Afganistan memiliki kesamaan, yaitu ulama sangat berperan dalam masyarakat. Bagaimana pun kita memiliki karakter budaya yang sama dan pemahaman agama itu banyak dipengaruhi faktor sosial, lingkungan. Untuk itu, kami (Afghanistan) meminta Pak JK untuk turut serta di (pertemuan) itu," katanya.

Abdullah mengungkapkan bahwa dialog antarulama itu mempunyai makna penting untuk Afganistan mengingat mayoritas negara di Asia yang memiliki ciri-ciri dan budaya sejenis, yang karenanya tidak sukar untuk memadukan pandangan mengenai hukum Islam yang telah menjadi akar konflik di Afganistan selama ini.

Keikutsertaan Indonesia dalam usaha perdamaian di Afganistan pun berkemungkinan untuk menguatkan hubungan persaudaraan Indonesia dengan Afganistan serta mengembangkan kolaborasi bilateral antara kedua negara.

Baca Juga: Menag Yaqut Yakin Peran Tokoh Agama dan Pimpinan Ormas Keagamaan Mampu Ciptakan Kerukunan Bangsa

Jusuf Kalla menyebut bahwa ia akan meminta Majelis Ulama Indonesia supaya turut memberikan pendapat dalam dialog antara Pemerintah Afganistan dan Taliban.

"Mengundang pihak yang berkonflik untuk berdialog di Jakarta, itu adalah salah satu opsi. Kita (Indonesia) akan mengundang melalui Majelis Ulama Indonesia," ucap Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla juga akan memberitahukan mengenai rencana untuk merealisasikan perdamaian Afganistan tersebut kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin secepatnya setelah tiba di Indonesia.

"Saya juga akan segera melaporkan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi. Bagaimana pun, program perdamaian ini adalah gagasan dari Pemerintah Indonesia," tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x