Akui Sembunyikan Bom Rakitan, ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Jeddah

13 November 2020, 10:06 WIB
Sebuah ledakan terjadi di Kompleks Pemakaman di Al Balad Jeddah, lukai beberapa orang. /- Foto : Twitter : @greekcitytimes

PR TASIKMALAYA – ISIS klaim bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di pemakaman non-muslim di Kota Jeddah, Arab Saudi, Kamis, 12 November 2020.

Tetapi, pernyataan tersebut tidak disertai bukti untuk mendukung klaimnya atas penyeranganyang  menyebabkan beberapa orang terluka tersebut.

Kalim tersebut disampaikan ISIS melalui saluran resminya di Telegram.

Baca Juga: Kalah Pilpres, Trump Larang Investasi AS di Perusahaan Militer Tiongkok

Kelompoknya mengatakan bahwa tentara mereka telah berhasil menyembunyikan bom rakitan di tempat pemakaman itu pada Rabu, 11 November 2020.

Lalu bom tersebut meledak setelah beberapa konsul negara-negara perang salib berkumpul di sana.

Ledakan yang terjadi selama upacara peringatan Perang Dunia Pertama, yang melibatkan kedutaan besar asing adalah insiden keamanan kedua yang terjadi di Jeddah dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Polri Diminta Ungkap Dalang Video Syur Mirip Gisel, Roy Suryo Duga ada Maksud Terselubung

Sebelumnya, serangan pertama dengan bahan peledak dalam beberapa tahun untuk mencoba menyerang orang asing di kerajaan konservatif.

Dalam pernyataan kedua, ISIS mengatakan mereka menargetkan konsul jenderal Prancis, yang menghadiri upacara tersebut.

Hal itu dilakukan atas apa yang dikatakan sebagai desakan Prancis untuk menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Studi: Tingkat Kematian akibat Covid-19 di AS Menurun 30 Persen Sejak April

Pemerintah Prancis mempertahankan hak untuk menerbitkan kartun tersebut, yang dianggap menghina umat Islam.

Pada 18 Oktober 2020, seorang juru bicara ISIS meminta pendukung kelompok militan untuk menargetkan orang Barat, jaringan pipa minyak, dan infrastruktur ekonomi di Arab Saudi.

Sebelumnya pada hari Kamis, 12 November 2020,  penyerang tak dikenal memberondong kedutaan Saudi di Belanda dengan tembakan sebelum fajar. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu.

Baca Juga: Megawati Puji Tiga Wali Kota dan Singgung Jakarta, INFUS Kaitkan dengan Pilpres 2024

Akhir bulan lalu, seorang pria Saudi yang memegang pisau ditangkap setelah menyerang dan melukai seorang penjaga keamanan di konsulat Prancis di Jeddah.

Insiden itu terjadi setelah pemenggalan kepala seorang guru asal Prancis di dekat Paris oleh seorang pria asal Chechnya karena telah menunjukan kartun Nabi Muhammad di Kelas.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut guru itu, Samuel Paty, seorang pahlawan, dan dia berjanji untuk melawan "separatisme Islam", yang mengancam mengambil alih beberapa komunitas Muslim di Prancis.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler