Salah Ketik Perolehan di Michigan, Joe Biden Kehilangan Ratusan Ribu Suara

5 November 2020, 21:25 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /Instagram Joe Biden/

PR TASIKMALAYA - Dikabarkan terjadi kesalahan dalam salah ketik untuk suara untuk Joe Biden pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Hal tersebut terjadi di Michigan, di mana kesalahan melonjak lebih dari 138.000 pada Rabu, 4 November 2020 pagi waktu setempat.

Awalnya, lonjakan angka itu dituding sebagai kecurangan pada Pemilu AS, namun hal itu langsung diklarifikasi oleh Caroline Wilson, juru tulis Shiawassee County, Michigan tengah.

Baca Juga: HRS Pulang Bawa Misi Revolusi Akhlak, Mahfud MD: Jika Pengikut Buat Kerusakan Kita Sikat

"Saya menambahkan nol tambahan secara tidak sengaja, sehingga laporannya 153.710 suara untuk Biden, padahal seharusnya 15.371. Begitu (kesalahan) ditemukan langsung diperbaiki.

"Mungkin setelah 20 menit, jadi saya terkejut betapa cepatnya ini menyebar," jelas Wilson dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI.

Kesalahan itu langsung diperbaiki oleh pejabat negara bagian setempat, tetapi analis independen mengeklaim itu adalah penipuan online pada Pilpres AS.

Baca Juga: Warganet Dejavu, Klaim Menang Trump Dianggap Mirip Prabowo

Pendukung Joe Biden menyayangkan, setelah angkanya dikoreksi, Demokrat 'kehilangan' 138.339 suara dari kesalahan ketik tersebut, sedangkan suara untuk Donald Trump tidak terpengaruh.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Guardian, hingga Kamis, 5 November 2020 pukul 20.39 WIB, Joe Biden sudah mengantongi 72.140.321 suara.

Sedangkan di sisi Partai Republik, Donald Trump sudah mengumpulkan 68.669.595 suara.

Baca Juga: Kasus Kepemilikan Psikotropika, Vanessa Angel Divonis Tiga Bulan Penjara

Meskipun masih terdapat suara yang belum terhitung, sejauh ini angka partisipasi Pilpres Amerika Serikat 2020 sudah mencapai 60 persen.

Di mana tahun ini, angka partisipasi ditargetkan mencapai 66.1 persen dari total populasi.

Partisipasi pilpres tertinggi di Amerika Serikat tercatat terjadi pada tahun 1960 dengan 63.8 persen, disusul pada tahun 1964 dengan 62.8 persen.

Baca Juga: Saksikan Debat Publik Paslon Cabup dan Cawabup Tasikmalaya Malam Ini, Cek Disini!

Serta pada 1968 dengan 62.5 persen, lalu Pilpres 2016 silam, partisipasi hanya mencapai 60.1 persen.

Jika tahun ini angka partisipasi terus meningkat sangat signifikan, kemungkinan pilpres pertarungan antara Trump dan Biden, akan menjadi pemilihan dengan angka partisipasi tertinggi di abad 20.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian RRI

Tags

Terkini

Terpopuler