Rencanakan Pertarungan Pilpres Terkotor dalam Sejarah AS, Trump: Banyak Penyalahgunaan Dapat Terjadi

4 November 2020, 06:40 WIB
Joe Biden dan Donald Trump. /Instagram/@joebiden, @realdonaldtrump/

PR TASIKMALAYA – Donald Trump diklaim telah merencanakan bahwa dirinya merupakan pemenang pemilihan presiden (pilpres), bahkan sebelum pemilu AS dilaksanakan.

Langkah yang dilakukan Trump tersebut, dipastikan merupakan perjuangan terkotor untuk Gedung Putih dalam sejarah Amerika.

Lebih lanjut, sebuah laporan menyebutkan bahwa Trump bersiap untuk mengklaim bahwa surat suara yang dihitung setelah pemilu merupakan bukti kecurangan pemilu.

Baca Juga: Resmi Ditandatangani Presiden Jokowi, PKS:  Apa UU ini Akan Diubah Lagi Setelah Diteken?

Bahkan, Trump telah merencanakan untuk naik ke podium pada malam pemilihan dan menyatakan bahwa dirinya merupakan pemenang dalam pilpres AS.

Tentu saja, upaya yang akan dilakukan Trump tersebut akan memicu kekacauan yang memicu kerusuhan, terutama bagi para pendukung Joe Biden. Ditambah lagi, jika Joe Biden dinyatakan sebagai pemenangnya.

Lebih lanjut, Trump mengancam akan mengerahkan tim pengacaranya untuk menantang hasil dari pilpres AS.

“Kami akan pergi pada malam hari, begitu pemilihan itu selesai, kami akan pergi dengan pengacara kami. Saya pikir itu hal yang buruk, ketika surat suara bisa dikumpulkan setelah pemilu,” ujar Trump.

Baca Juga: Gunakan Monyet Untuk Uji Coba Vaksin Covid-19, Perusahaan Vietnam: Acuan Menguji Vaksin pada Manusia

Trump menambahkan, merupakan suatu hal yang buruk jika tidak bisa mengetahui hasil pemilihan pada malam pemilihan.

“Saya pikir sangat buruk bahwa kita tidak bisa mengetahui hasil pemilihan pada malam pemilihan,” beber Trump.

Trump menyebutnya sebagai keputusan yang sangat berbahaya bagi Amerika.

“Anda akan memiliki satu atau dua atau tiga negara bagian, tergantung bagaimana akhirnya, di mana mereka menyusun surat suara, dan seluruh dunia menunggu untuk mengetahuinya, dan saya pikir ada bahaya besar untuk itu, dan saya pikir banyak penipuan dan penyalahgunaan dapat terjadi,” jelas Trump.

Baca Juga: Imbau Jaga Kerukunan Umat Beragama Jokowi: Dibutuhkan Tokoh yang Piawai Menyatukan Perbedaan

Trump mengatakan, bahwa dirinya ingin melawan Biden dan mengejek penampilan Biden karena dinilainya merupakan orang yang lemah.

“Biden adalah orang yang lemah. Anda tahu, dia menantang saya satu setengah tahun lalu. Huh, saya ingin membawanya ke belakang gudang. Bahkan, dari semua orang di dunia yang ingin saya lawan, dialah orang yang paling ingin saya lawan,” tegas Trump seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror.

Donald Trump dianggap berencana untuk mempertanyakan proses pemilihan jika dia kalah, dan bahkan mungkin akan melakukan penghitungan ulang seperti halnya pilpres antara Bush versus Gore tahun 2000.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler