Begini Pesan Imam Besar Masjidil Haram Soal Isu Karikatur Nabi Muhammad

31 Oktober 2020, 14:30 WIB
Dokumentasi. Suasana Masjidil Haram yang sepi di Mekah, Arab Saudi, Kamis 5 Maret 2020. /ANTARA/

PR TASIKMALAYA - Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdur-Rahman Al-Sudais menyampaikan pesan mengenai penistaan terhadap Nabi Muhammad yang menuai konflik negara-negara di dunia.

Pesan tersebut disampaikan Sheikh Sudais dalam mimbar Jumat, 30 Oktober 2020, Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi.

"Sesungguhnya kami melancarkan dari mimbar yang mulia ini-mimbar kebaikan, kebenaran dan perdamaian- seruan yang tulus secara global kepada seluruh dunia di segala penjuru dan tempat, agar berhias dengan akhlak Nabi yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara.

Baca Juga: Berbeda dengan Jair Bolsonaro, Wakil Presiden Brasil akan Beli Vaksin Covid-19 Tiongkok

"Penyeru kepada perdamaian yang menyeluruh, kasih sayang yang sempurna antara pengikut syariat yang berbeda-beda tanpa menyakiti atau berselisih, atau mengeluarkan ejekan atau makian terhadap semua simbol agama, khususnya pribadi para Nabi yang suci shalawatullahi 'alaihim ajma'in," sambungnya.

Atas nama satu miliar delapan ratus juta orang Islam, lanjut Sheikh Sudais, mengecam dengan tegas dan menentang dengan keras pernyataan yang bertindak lalim terhadap kedudukan kenabian dan risalah, khususnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

"Karikatur merupakan sebuah penghinaan dan aksi yang buruk. Hal tersebut menjadi bagian dari terorisme dan radikalisme yang mengobarkan kebencian, dan rasisme yang amat dibenci," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden AS, Museum Patung Lilin Simpan Patung Donald Trump di 'Tempat Sampah'

Sheikh Sudais mengungkapkan kebebasan berekpresi bukan dengan mengarahkan penghinaan atau olokan terhadap kesucian dan simbol agama.

Tetapi ia adalah pelanggaran terhadap etika dan adat istiadat dan ditolak atas pelakunya.

Karena kebebasan berpendapat semestinya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai perasaan orang lain.

Baca Juga: Pertemukan Kembali Sherina Dan Sadam, Sekuel Film ‘Petualangan Sherina’ Akan Tayang Akhir 2021

Dan jika hal itu menyimpang dari nilai-nilai tersebut, maka sesungguhnya ia merusak pengertian moral bagi kebebasan.

"Penghinaan yang seperti ini sebenarnya melayani orang-orang yang berpikir radikal yang ingin menyebarkan kebencian antara komunitas kemanusiaan. Sementara Islam bersih dari semua ini dan yang demikian," ujar Sheikh Sudais. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler