Dari Catatan Pajak, Trump Diketahui Berinvestasi untuk Mengejar Proyek di Tiongkok

21 Oktober 2020, 15:12 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. / Pixabay/Geralt

PR TASIKMALAYA- Tiongkok, Inggris dan Irlandia merupakan tempat dimana Presiden Amerika Seritkat, Donald Trump memiliki rekening bank.

Menurut analisis Times terhadap catatan pajak presiden, rekening asing tidak muncul pada pengungkapan keuangan publik Trump. Dimana ia harus mencantumkan aset pribadi, karena disimpan dengan nama perusahaan.

Akun Tiongkok dikendalikan oleh Trump International Hotels Management LLC, yang menurut catatan telah membayar pajak sebesar 188.561 dolar di Tiongkok saat mengejar kesepakatan lisensi sejak 2013 hingga 2015.

Baca Juga: Beritakan Aksi Protes di Bangkok, PM Thailand Perintahkan Media ini Ditutup

Menanggapi pertanyaan dari The Times, Alan Garten, pengacara Trump Organization, mengatakan perusahaan telah membuka rekening di bank Tiongkok yang berkantor di Amerika Serikat untuk membayar pajak daerah terkait dengan upaya berbisnis disana.

Dia mengatakan perusahaan telah membuka akun tersebut setelah mendirikan kantor di Tiongkok "untuk mengeksplorasi potensi kesepakatan hotel di Asia".

“Tidak ada kesepakatan, transaksi, atau aktivitas bisnis lainnya yang pernah terwujud dan sejak 2015, kantor tetap tidak aktif,” kata Garten dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam AP News.

“Meskipun rekening bank tetap terbuka, tidak pernah digunakan untuk tujuan lain, ” tambahnya.

Baca Juga: Studi Menemukan Covid-19 Mempercepat Penggantian Peran Manusia Oleh Robot di Dunia Kerja

Garten tidak akan mengidentifikasi bank di Tiongkok tempat rekening itu disimpan.

Tiongkok terus menjadi masalah yang dibahas dalam kampanye kepresidenan 2020, mulai dari perang dagang presiden hingga asal mula pandemi Covid-19 yang telah menewaskan raturan ribu penduduk Amerika Serikat.

Dalam kampanyenya, Trump membahas tentang mantan Wakil Presiden Joe Biden yang dianggap telah salah dalam membaca bahaya yang ditimbulkan oleh kekuatan Tiongkok.

Trump juga berusaha untuk melawan dengan pernyataan yang berlebihan dan tidak berdasar tentang urusan bisnis Hunter Biden disana saat ayahnya masih menjabat.

Baca Juga: Puan Maharani: Jika Pilkada Ditunda, Kerja Pemda akan Lambat dan Timbulkan Ketidakpastian

Sedangkan Joe Biden mengungkapkan keuangan kepada publik, termasuk pengembalian pajak penghasilan yang dia keluarkan secara sukarela.

Ia membahas tentang ada banyak bukti upaya Trump berbisnis Tiongkok namun ia tidak membuka pendapatan atas bisnisnya disana.

Seperti halnya Rusia, Trump diketahui telah menjelajahi proyek hotel dan menara di Moskow meski tanpa hasil, Trump telah lama mencari kesepakatan perizinan di Tiongkok.

Usahanya setidaknya sejak tahun 2006, ketika dia mengajukan aplikasi merek dagang di Hong Kong dan daratan. Banyak persetujuan pemerintah Tiongkok datang setelah dia menjadi presiden.

Baca Juga: KPK Periksa Pegawai Waskita Karya Terkait Proyek Fiktif

Pada tahun 2008, Trump mengejar proyek menara perkantoran di Guangzhou yang tidak pernah dimulai.

Tetapi upayanya dipercepat pada tahun 2012 dengan pembukaan kantor Shanghai, dan catatan pajak menunjukkan bahwa salah satu perusahaan Trump yang terkait dengan Tiongkok, THC Tiongkok Development LLC, mengklaim 84.000 dolar sebagai potongan tahun itu untuk biaya perjalanan, biaya hukum, dan biaya kantor.

The Times mengatakan catatan pajak Trump menunjukkan bahwa dia telah menginvestasikan setidaknya 192.000 dolar di lima perusahaan kecil yang dibuat khusus untuk mengejar proyek di Tiongkok selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Keanekaragaman Hayati Mimika, Dua Spesies Kepiting Baru Ditemukan di PTFI

Perusahaan-perusahaan tersebut mengklaim setidaknya 97.400 dolar dalam pengeluaran bisnis sejak 2010, termasuk beberapa pembayaran kecil untuk pajak dan biaya akuntansi baru-baru ini pada 2018. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler