Trump Sebut Korea Utara Bukan Lagi Ancaman, Kim Jong Un Justru Pamer Rudal Terbesar Antarbenua

11 Oktober 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi ledakan rudal. //PIXABAY//Cristian Ibarra

PR TASIKMALAYA - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sempat bersumpah hanya akan melepaskan senjata nuklirnya untuk mencegah serangan.

Diktator muda tersebut mengatakan hal itu ketika memamerkan rudal balistik dan ribuan pasukan melalui Pyongyang dalam acara terbesar di Korea Utara. 

"Kami akan terus memperkuat kemampuan pencegahan perang kami, untuk mencegah semua jenis upaya dan ancaman berisiko - termasuk ancaman nuklir yang terus-menerus diperburuk oleh kekuatan musuh," kata Kim Jong-un kepada kerumunan massa dari balkon.

Baca Juga: Irlandia Jadi Negara Tertinggi Penyebaran Covid-19 di Eropa, 1.012 Kasus Bertambah dalam Sehari

Kim bahkan menegaskan bahwa senjata nuklir jangan pernah digunakan terlebih dulu.

“Tetapi jika ada pasukan yang mencoba menggunakan kekuatan militer mereka untuk melawan kami, saya akan terlebih dahulu memobilisasi kekuatan ofensif terkuat kami dan menghukum mereka,” katanya, tanpa menyebut nama negara mana pun seperti disitir dari Bloomberg, Sabtu 10 Oktober 2020.

Pada saat yang sama, Kim Jong-un juga memberikan kata-kata yang baik yang ditujukan bagi negara tetangga Korea Selatan, dengan mengatakan ia berharap negara itu cepat pulih dari wabah virus Corona.

Kim Jong-un berharap kedua belah pihak bisa bergandengan tangan setelah pandemi mereda.

Baca Juga: Disomasi 100 Pengacara Puan Maharani, Nikita Mirzani: Siapa yang Suruh Minta Maaf? Sini Kalo Berani

Parade tersebut, yang belum ditayangkan secara penuh di TV pemerintah, diharapkan untuk memamerkan persenjataan nuklir yang menjadi salah satu tantangan keamanan paling menakutkan bagi pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Korea Utara bisa menunjukkan "senjata strategis baru" yang dijanjikan Kim Jong-un pada awal tahun.

Salah satu senjata paling mengkhawatirkan yang akan diluncurkan Korea Utara adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilengkapi teknologi bahan bakar padat.

Rudal itu akan lebih cepat untuk diluncurkan daripada model bahan bakar cair Kim Jong-un saat ini, dan memberi Amerika Serikat lebih sedikit waktu untuk menghancurkannya di landasan atau bersiap untuk mencegatnya di udara.

Baca Juga: Dukung Sumber Energi Ramah Lingkungan, PT PLN Luncurkan Program untuk Petani Bawang Merah

Para pakar senjata mencari apa yang mereka sebut sebagai rudal Pukguksong-3 yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam.

Senjata tersebut diyakini sebagai rudal bahan bakar padat paling canggih yang pernah diluncurkan oleh rezim Kim Jong-un dan dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke seluruh Korea Selatan dan sebagian besar Jepang.

Setiap rudal yang dirancang untuk mencapai target di Amerika akan menggarisbawahi bagaimana Korea Utara tetap menjadi ancaman nuklir bagi AS ketika Presiden Donald Trump bersiap untuk mempertahankan rekornya melawan penantang asal Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan.

Baca Juga: Bertemu dengan Presiden Palestina, Israel Disebut Tak Bawa Pesan Khusus dari Pemerintahan Trump

Meskipun Korea Utara belum meluncurkan ICBM sejak November 2017, Pyongyang telah melakukan uji pembakaran lama untuk mesin baru dan memperkenalkan berbagai macam roket berbahan bakar padat jarak pendek tahun lalu.

Ujung rudal juga dapat menunjukkan apakah Kim Jong-un telah mengembangkan kemampuan untuk menempatkan banyak hulu ledak pada satu roket.

Pencapaian seperti itu akan memberikan pukulan terbesar bagi pernyataan Trump bahwa pertemuan puncaknya yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kim Jong-un pada 2018 dan 2019 telah memastikan Korea Utara bukan lagi ancaman nuklir.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler