Mesir Bantah Tutup Gerbang Rafah dan Halangi Bantuan Palestina, Israel yang Jadi Dalangnya

15 November 2023, 10:11 WIB
Potret Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang menjadi naungan bagi pengungsi Palestina, yang berlindung dari serangan Israel. /Reuters/Doaa Rouqa/

PR TASIKMALAYA - Kementerian Luar Negeri Mesir sampaikan statement bahwa tidak pernah menutup perbatasan Rafah sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga sekarang, Senin, 13 November 2023.

Mesir menyatakan sikapnya bahwa sejak terjadi konflik Palestina-Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 hingga saat ini, mereka tidak pernah menutup gerbang Rafah sehingga dapat membantu warga Palestina.

Disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Neger Mesir, Ahmed Abu Zeid, bahwa yang menjadi dalang sulitnya bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, Palestina adalah pihak Israel.

Menurutnya, Israel menetapkan "prosedur yang menghalangi" bagi setiap bantuan kemanusiaan yang akan masuk, serta diiringi dengan alasan-alasan yang lemah.

Baca Juga: Anies Baswedan Bersyukur Dapat Nomor Urut 1, Klaim Representasi Seorang Pemimpin

Ini disampaikan olehh Ahmed Abu Zeid karena ada bebereapa tuduhan bahwa Mesir yang melakukan penutupan gerbang Rafah. Padahal Mesir memberikan akses fasilitas pengiriman bantuan kemanusiaan dengan cara yang cepat dan berkelanjutan.

Kritik PBB Terhadap Kondisi Palestina

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekejen PBB) menyampaikan rasa kekecawaannya kepada Israel yang terus melakuakn penyeranangan di Gaza, sehingga banyak korban jiwa di sejumlah rumah sakit di Gaza.

"Sekjen sangat kecewa dengan situasi yang mengerikan dan banyaknya korban yang meninggal secara dramatis di beberapa rumah sakit di Gaza," jelas juru bicara Stephane Dujarric dalam konferensi pers, pada Selasa, 14 November 2023, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Akui Optimis dengan Nomor Urut 2

"Atas nama kemanusiaan, Sekjen menyerukan gencatan senjata segera," sambungnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini Gueterres teres melakukan diplomasinya dengan berbagai lawan bicara dan mitra-mitranya di lapangan.

Baru-baru ini Israel menargetkan area di sekitar rumah sakit Al-Shifa sebagai target opereas serangan. Alibi yang digunakan yaitu dugaan Hamas memiliki pusat komando di bawah tanha yang terletak di bawah rumahh  sakit. Padahal tuduhan ini telah dibantaj oleh pihak Hamas.

Israel terus melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke wilayah jalur Gaza sejak adanya perlawanan balik dari Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Soal Performa Garuda Muda di Piala Dunia U-17, Ini kata Fakhri Husaini

Berdasarkan data pemerintah Palestina, setidaknya saat ini 11.240 warga Palestina menjadi korban jiwa dalam serangan Israel. Jumlah ini termasuk di dalamnya 7.800 peremupan dan anak-anak.

Sedangkan korban luka-luka dari pihak Palestina saat ini mencapai angka 29.200 orang.

Ribuan banguan di Jalur Gaza telah hancur, termasuk diantaranya masjid, gereja, dan rumah sakit tak terlewat menjadi target sasaran.

Sementara jumlah korban jiwa di pihak Israel saat ini mencapai 1.200 orang. Data ini berdasarkan data resmi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler