Yunani Kini 'Ditunggangi' Negara Prancis, Turki: Jangan Mau Jadi Alat Ambisi Negara Lain

10 September 2020, 21:15 WIB
Penasehat Keamanan Erdogan Kobarkan Perang, Yunani Akan Mencicipi Pahitnya Serangan Militer Turki.* /en.168.am

PR TASIKMALAYA - Ketua parlemen Turki, Mustafa Sentop menyatakan bahwa Yunani tidak boleh terpengaruhi oleh negara lain.

Negara tersebut diimbau agat tidak digunakan oleh negara-negara yang mencoba untuk mengeksploitasinya soal permainan politik domestik dan ambisi mereka sendiri.

Sebaliknya, Yunani harus bertindak dengan akal sehat dan harus menghormati hukum internasional, perjanjian, dan hak Turki di Mediterania.

Baca Juga: Sempat Ingin Mengakhiri Hidupnya, Ini Fakta Menarik Prilly Latuconsina yang Tak Banyak Orang Tahu

Sentop mengatakan dia bertanya-tanya mengapa negara lain, terutama Prancis, mengikuti Yunani dan mencoba menjadi bagian dari kawasan itu serta mencari keuntungan di Laut Mediterania Timur.

"Politisi yang tidak kompeten mencoba menutupi kesalahan mereka dalam politik dalam negeri dengan beberapa langkah tidak masuk akal dan tidak rasional di arena internasional," katanya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Anadolu Agency.

Sentop menegaskan ambisi pribadi para politisi tersebut mengancam seluruh negara tetangga di kawasan, khususnya Yunani.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Pahami 3 Tipe Wanita Sebelum Putuskan untuk Menikah

Pejabat Turki telah mengecam campur tangan Prancis dalam sengketa Mediterania Timur, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki wilayah di wilayah tersebut.

Para komentator berpendapat bahwa Presiden Emmanuel Macron mencoba mengalihkan perhatian dari kegagalan politiknya.

"Ada negara yang mencoba menggunakan Yunani untuk permainan politik dan ambisi domestik mereka," kata Sentop.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Pahami 3 Tipe Wanita Sebelum Putuskan untuk Menikah

Dia juga memperingatkan orang-orang Yunani tentang soal Negara Prancis.

"Prancis tidak memiliki keberhasilan militer dalam sejarah baru-baru ini. Sejarah tidak bisa diubah dan ditulis oleh ambisi dan keinginan," ujarnya.

Menyoroti pentingnya hukum dan perjanjian internasional, Sentop mengatakan Turki bertekad untuk melindungi hak, perbatasan, dan Blue Homeland dalam konteks hukum internasional.

Baca Juga: Salah Satu Pesertanya Terserang Penyakit yang Tak Diketahui, Percobaan Vaksin Virus Corona Ditunda

Dia menggarisbawahi bahwa Turki selalu terbuka untuk upaya diplomatik untuk merundingkan masalah Mediterania, tetapi jika negara lain ingin mencoba metode lain, Turki memiliki kekuatan untuk mengalahkan mereka.

"Turki memiliki kekuatan untuk melakukan ini. Itu jauh lebih kuat daripada 100 tahun lalu," katanya, mengacu pada saat keberhasilan Turki mengalahkan pasukan Yunani dalam Perang Kemerdekaan Nasionalnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler