Buat Drone yang Bisa Masuki Daerah Pertahanan Canggih, Iran Membuat Amerika Serikat 'Ketakutan'

2 September 2020, 10:01 WIB
Ilustrasi bendera Iran dan AS.* //Pixabay

PR TASIKMALAYA - Iran saat ini tengah mengencangkan kekuatan drone yang tangguh meskipun ada pembatasan embargo senjata PBB dan kampanye tekanan maksimum Donald Trump.

Iran telah banyak berinvestasi dalam pembuatan drone domestik dan mendapat manfaat dari kemajuan teknologi yang dapat diakses di pasar drone komersial.

Hal ini memungkinkan negara tersebut memperoleh persenjataan sistem UAV.

Baca Juga: Sebut Kemungkinan Joko Widodo untuk Dimakzulkan, Anthony: Kasihan Sekali Presiden Kita

Iran telah menggunakan drone untuk mengganggu kehadiran angkatan laut AS di sekitar Teluk Persia, menambah pengaruhnya di Suriah dan Irak.

Dikutip dari Defende Post, Iran pun menyerang dan mengancam infrastruktur penting sekutu AS di wilayah tersebut.

Untuk menetralkan ancaman drone Iran, AS harus mengejar strategi yang didasarkan pada peningkatan biaya serangan lebih lanjut.

Berinvestasi dalam teknologi kontra-drone, dan memperpanjang embargo senjata PBB.

Baca Juga: Bertabur Bintang Papan Atas, Berikut 12 Drama Korea Selatan yang Akan Tayang pada Bulan September

Drone yang dibuat Iran telah dibuat hampir usang karena dampak keuangan dan masalah pengadaan yang disebabkan oleh sanksi.

Karena itu, investasi dalam teknologi dan produksi UAV menjadi prioritas strategis bagi para pemimpin rezim, memberi Teheran sarana alternatif untuk serangan udara jarak jauh.

Drone sangat menguntungkan karena lebih murah untuk dibuat dan dipelihara daripada pesawat tempur berawak dan dapat memiliki daya tahan penerbangan yang lebih lama, kemampuan manuver yang lebih besar, dan kemampuan observasi yang lebih rendah.

Baca Juga: Buat Tiongkok Makin 'Kebakaran', Taiwan dan Amerika Serikat Bekerja Sama untuk Bangun 'Perisai'

Bahaya yang ditimbulkan oleh program UAV Iran diperkuat oleh Teheran yang membagikan kemajuannya dengan proksi regionalnya, yang secara efektif memberi mereka kekuatan udara instan.

Milisi teroris yang didukung Iran seperti Hizbullah dan Houthi membanggakan program UAV paling aktif dan canggih di antara negara lain, berkat keberhasilan Iran dalam menyelundupkan pesawat tak berawak dan komponen kepada mereka serta melatih mereka dalam pembuatan dan pengoperasiannya.

Tingkat ancaman drone Iran terlihat jelas setelah serangan September 2019 di fasilitas minyak Abqaiq dan Khurais di Arab Saudi.

Baca Juga: Merembet Kemana-mana, Kasus Jaksa Pinangki Buat Pengelola Apartemen Harus Ikut Diperiksa

Di mana Teheran menunjukkan kemampuan untuk melakukan serangan kawanan drone dan rudal yang kompleks dan terintegrasi.

Taktik semacam itu berpotensi memasuki bahkan pertahanan udara yang paling canggih sekalipun.

Hanya masalah waktu sebelum Iran berbagi pengetahuan ini dengan proxy-nya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler