PR TASIKMALAYA - ISIS dikabarkan tengah memperkuat pasukan saat lockdown virus corona dan kemungkinan melancarkan serangan.
Dikutip dari The Sun, PBB memperingatkan aksi yang bakal dilakukan ISIS saat penguncian wilayah akan diperlonggar nantinya.
Dewan Keamanan PBB mendapatlan pesan peringatan dimana ISIS akan mengekploitasi celah keamanan akibat dampak pandemi.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Covid-19 saat Idul Adha di Bangka, Panita Kurban Dilarang Gemuk
“ISIL (ISIS) telah memiliki audiensi yang ditahan selama penguncian dan jika berhasil menggunakan ini untuk tujuan perencanaan dan rekrutmen.
"Ada kemungkinan bahwa pelonggaran pembatasan di zona non-konflik akan melihat lonjakan dalam serangan sekali target menjadi tersedia lagi," tulis pernyataan PBB.
Para ahli percaya, dengan adanya pembatasan perjalanan dan penguncian wilayah, gerak-gerik ISIS bakal menjadi terbatas.
Baca Juga: Kematian Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Polisi Jelaskan 3 Tusukan di Tubuh Sang Editor Metro TV
“Dampak pandemi penyakit coronavirus (Covid-19) pada terorisme bervariasi antara zona konflik dan zona non-konflik dan antara ancaman jangka pendek dan jangka panjang.
“Kelompok menggunakan wabah untuk memajukan propaganda dan penggalangan dana dan, di beberapa daerah, berusaha untuk mengambil keuntungan dari persepsi bahwa perhatian pasukan keamanan dialihkan ke tempat lain," tambah pernyataan PBB.
Diketahui, serangan di Irak dan Suriah dilaporkan meningkat. ISIS merasa pembatasan wilayah membuat rencananya terganggu.
Baca Juga: Muncul dengan Personel Baru, Trio Macan Colek Lelaki Playboy Lewat Lagu 'Anumu'
“Pada saat yang sama, pandemi telah membuat perjalanan lintas batas lebih sulit dan target lebih sulit dipahami, dan tempo operasi serangan telah melambat dengan jelas di beberapa daerah.
"Jika pandemi mengarah pada resesi global yang parah, komunitas internasional dapat dihadapkan dengan angin sakal lebih lanjut dalam melawan terorisme dan narasi ekstremis," lanjut pernyataan PBB.
Aksi 'keheningan' yang dilakukan pemimpin baru ISIS, Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Malwa, bisa mempengaruhi faktor pembatas dan meluncurkan serangan untuk AS dan Inggris.
Baca Juga: Mengenal 'Gli', Kucing Ikon Hagia Sophia yang Sukses Curi Perhatian Wisatawan
Oleh karena itu, bangkitnya ISIS di Suriah Selatan dan Timur, serta Irak Barat bisa membuat kelompok tersebut mengeksploitasi ppandemi untuk merekrut anggot baru dan melancarkan serangan di Barat.***