Rusia Tuding AS Kembangkan Penelitian Biologi Militer di Ukraina

26 Desember 2022, 13:36 WIB
Kemenhan Rusia menuding Amerika Serikat (AS) ikut mengembangkan penelitian biologi militer di Ukraina.* /Pixabay/IGORN

PR TASIKMALAYA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menjelaskan informasi tentang aktivitas tingkat tinggi Amerika Serikat (AS) pada Sabtu, 24 Desember 2022.

Dokumen itu memuat sejumlah penelitian biologi militer Amerika Serikat di Ukraina.

Ada pun dokumen itu mengaitkan antara dinas intelijen atau perusahaan farmasi AS.

"Kementerian mengantongi sebuah dokumen yang berisi nama semua pejabat utama AS yang mengawasi program-program biologi militer Ukraina, ungkap Kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kirillov pada sebuah pengarahan.

Baca Juga: Meghan Markle Memuji Raja Charles sebagai Orang yang Menawan

Para partisipan itu antara lain Kenneth Myers, eks direktur Badan Penanggulangan Ancaman Pertahanan (Defense Threat Reduction Agency/DTRA) yang dinaungi Departemen Pertahanan AS; Tara O'Toole.

Lalu, wakil presiden eksekutif In-Q-Tel, perusahaan modal ventura yang dikendalikan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) AS; Thomas Frieden, mantan direktur CDC, dan lainnya, ungkap Kirillov.

Selain itu, ada juga pelaksana program biologi militer meliputi Institut Penelitian Anti-Wabah Mechnikov Ukraina, Institut Kedokteran Hewan Ukraina, dan Institut Penelitian Epidemiologi dan Ilmu Kesehatan Lviv Ukraina, tambah Kirillov.

Pada Juni lalu, Kirillov mengatakan bahwa Pentagon mengakui AS mendukung 46 fasilitas penelitian bologi yang ada di Ukraina.

Baca Juga: Tes IQ: Tidak Hanya 1 tapi Ada 3 Perbedaan di Gambar Perempuan yang Sedang Menonton Televisi Ini! Anda Bisa?

Tuduhan terbaru muncul sehari setelah Kremlin mengatakan Rusia telah membuat kemajuan signifikan menuju "demiliterisasi" Ukraina, salah satu tujuan yang dinyatakan Presiden Vladimir Putin sebelum konflik Rusia-Ukraina pecah.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menawarkan penilaian kemajuan militer Rusia ketika ditanya tentang komentar Putin, yang pada hari Kamis mengatakan bahwa potensi pertahanan Ukraina mendekati nol.

Dalam wawancara hari Minggu, Putin mengatakan Rusia siap untuk bernegosiasi dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina, tetapi Kyiv dan pendukung Baratnya menolak untuk terlibat dalam pembicaraan.

Selain itu, Barat telah menggelontorkan senjata senilai puluhan miliar dolar ke Ukraina, dan Presiden AS Joe Biden pekan lalu menjanjikan sistem pertahanan udara Patriot AS.

Baca Juga: Bharada E Jalani Sidang Hari Ini dengan Hadirkan Tiga Saksi Meringankan

Dalam pasokan terbaru, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui $45 miliar bantuan untuk Ukraina saat Presiden negara itu Volodymyr Zelensky berpidato di rapat bersama DPR dan Senat AS pada hari Rabu.

Paket tersebut, yang telah disahkan dengan suara mayoritas Senat, sedang dalam perjalanan ke meja Presiden AS Joe Biden untuk persetujuan akhir.

Di medan perang, peluru Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 55 orang di kota itu.

Zelensky yang baru saja kembali dari perjalanan singkatnya ke Washington, mengunggah foto-foto reruntuhan di akun media sosialnya.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Cari 3 Perbedaan di Antara Gambar? Cuma Orang Cerdas yang Melihatnya dalam 30 Detik

Kehancuran terjadi saat warga Ukraina memulai perayaan Natal yang bagi banyak orang Kristen Ortodoks akan mencapai puncaknya pada perayaan tradisional pada 7 Januari.

"Ini bukan konten sensitif,ini adalah kehidupan nyata Kherson," cuit Zelensky.

Gambar yang menyertai menunjukkan mobil terbakar, mayat di jalan dan jendela bangunan meledak.

Dikatakan para pejabat, sirine serangan udara meraung di Kyiv di seluruh wilayah Ukraina pada minggu kemarin.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA China Daily

Tags

Terkini

Terpopuler