Tiongkok Disebut sebagai 'Aktor Jahat', Donald Trump Berencana Membantu India Redakan Bentrokan

21 Juni 2020, 16:05 WIB
PRESIDEN AS, Donald Trump.* /Independent/

PR TASIKMALAYA - India dan Tiongkok kini sedang memanas, terlebih saat terjadinya pertempuran di perbatasan yang menyebabkan jatuhnya koban tewas.

Amerika Serikat kemudian membicarakan soal isu tersebut dan berniat untuk membantu mereka menyelesaikan ketegangan perbatasan yang sedang berlangsung.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit. Kami sedang berbicara dengan India. Kami berbicara dengan Tiongkok. Mereka punya masalah besar di sana," ujar Presdien Amerika Serikat Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Sabtu 20 Juni 2020. 

Baca Juga: Jadi Momen Langka, Hari Jadi Jokowi yang Bertepatan dengan Gerhana Matahari Cincin Disambut Bahagia

"Kita akan melihat apa yang terjadi. Kami akan mencoba dan membantu mereka," tambahnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs India Today. 

Selama beberapa hari terakhir, Pemerintahan Trump telah bersatu di belakang India melawan serangan tidak sah dari Tentara Tiongkok di Garis Kontrol Aktual di Ladakh Timur.

Sebanyak 20 tentara India tewas dalam bentrokan sengit terhadap penyusup Tiongkok ke Lembah Galwan di Ladakh awal pekan ini.

Sementara itu, menurut sumber intelijen AS, korban tewas dari pihak Tiongkok mencapai 35 tentara.

Baca Juga: Tenaga Medis Pinjamkan Ponsel pada Pasien Covid-19 yang Sekarat, Paus Fransiskus: Mereka 'Malaikat'

Amerika Serikat menuduh Tiongkok meningkatkan ketegangan perbatasan dengan India dan negara-negara tetangga lainnya dengan mencoba mengambil keuntungan dari pandemi virus corona.

"PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) telah meningkatkan ketegangan perbatasan dengan India, demokrasi terpadat di dunia. Ini memiliterisasi Laut Cina Selatan dan secara ilegal mengklaim lebih banyak wilayah di sana, mengancam jalur laut yang vital," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Dalam pidato virtualnya tentang 'Tantangan Eropa dan Tiongkok' selama KTT Demokrasi Kopenhagen 2020, Jumat, Pompeo menggambarkan Partai Komunis Tiongkok berkuasa sebagai 'aktor jahat'.

Awal pekan ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan presiden mengetahui situasi tersebut dan AS sedang memantau situasi antara pasukan India dan Tiongkok di sepanjang garis kendali aktual di Ladakh Timur.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Surat Edaran Gubernur DKI tentang Penghentian Hubungan Suami Istri Cegah Covid-19

Selama panggilan telepon pada 2 Juni 2020 yang dilakukan Trump dengan Perdana Menteri Modi, mereka memang membahas situasi di perbatasan.

"Trump dan Modi memiliki hubungan hebat dan kepercayaan di antara mereka," kata Al Mason, ketua bersama Komite Kemenangan Trump American Indian Finance.

Berikan dukungan untuk India, anggota Kongres Texas Lance Gooden mengatakan bahwa Tiongkok tidak dapat dipercaya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Video Meragukan Kondisi Mata Novel Baswedan yang Rusak

"Ketika lebih banyak berita muncul tentang konflik mematikan antara Tiongkok dan India, sekali lagi Tiongkok tampaknya menjadi aktor jahat yang agresif," kata anggota Kongres dari Partai Republik itu.

Ia mengatakan PKC (Partai Komunis Tiongkok) tidak pernah menerima kata-kata dari mereka.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler