Mengenal Great Garbage Patch: Pulau Sampah yang Wajib Anda Ketahui

29 Agustus 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi sampah, ilustrasi botol /Pixabay/Abhi_Jacob/

PR TASIKMALAYA – Pernahkah Anda mendengar istilah Great Garbage Patch?

Jika Anda belum pernah mendengar istilah Great Garbage Patch, maka ulasan berikut ini tepat bagi Anda.

Sampah plastik di laut adalah salah satu polusi yang paling bermasalah bagi lingkungan yang saat ini dihadapi.

Sebuah studi yang dipublikasi pada jurnal Nature menjelaskan sekitar 11 juta ton plastik memasuki lautan setiap tahunnya.

Baca Juga: Tes IQ: Ada Berapa Serangga yang Anda Temukan? Orang Jenius Menemukan Semuanya dalam 30 Detik

Sampah ini kemudian membahayakan habitat kehidupan di laut dan hewan yang hidup di dalamnya.

Kini permasalahan di laut meliputi berbagai hal, mulai dari sampah plastik, jaring pancing dan bahkan kini dikenal istilah Great Garbage Patch, atau pulau sampah yang diperkirakan sudah mencapai ukuran 1,6 juta km persegi.

The Great Garbage Patch sendiri merujuk pada kumpulan sampah plastik di laut yang terbentuk oleh Pusaran Subtropis Pasifik Utara yang masif.

Lantas, bagaimana sebenarnya Great Garbage Patch terbentuk?

Baca Juga: BREAKING NEWS: Yoo Ju Eun, Artis Korea Akhiri Hidupnya di Usia 27 Tahun

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Earth.org, ada dua jenis sampah plastik berbeda  yang menyebabkan terbentuknya Great Garbage Patch.

Namun yang paling menonjol terbentang di perairan antara Hawaii dan California, dikenal dengan nama Western Garbage Patch.

Sementara di wilayah dekat Jepang disebut dengan nama Eastern Garbage Patch.

Patch ini terbentuk karena arus laut yang dikenal dengan nama gyre, mirip dengan pusaran air raksasa.

Baca Juga: Vagabond Season 2 Tayang Kapan?

Pusaran inilah yang kemudian menarik sampah laut masuk.

Sampah laut ini kemudian beredar ke pusat pilin untuk membuat sampah tersebar di permukaan laut.

Itulah yang dinamakan Great Garbage Patch.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Earth.org

Tags

Terkini

Terpopuler